Bisnis.com, Jakarta – Saham-saham milik konglomerat sedang unjuk gigi di pasar modal. Misalnya, saham Garibaldi Thohir dan Prajog Pangestu yang diincar investor asing meski IHSG melemah.

IHSG ditutup menguat 1,56% atau 113,39 ke 7.140,22 pada Rabu (29/5/2024). Selama perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 7.127,20–7.282.

Investor asing masih melepas sebagian sahamnya, antara lain saham BBRI dengan penjualan bersih Rp 546,0 miliar, BBCA Rp 404,2 miliar, BMRI Rp 315,2 miliar, BBNI Rp 228,0 miliar, dan ASII Rp 170,6 miliar.

Selain menjual saham, masih ada investor asing yang berinvestasi pada saham perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan di masa depan. Berikut penjelasannya.

Di posisi pertama, saham yang paling banyak dibeli investor asing adalah saham PT Amman Mineral Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan nilai beli bersih Rp 205,8 miliar. Saham perusahaan patungan Salim Group-Medco yang bergerak di sektor pertambangan tembaga dan emas kembali menguat 2,33% atau 300 poin hingga diperdagangkan Rp 13.200 per saham.

Di posisi kedua ada saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan harga beli bersih Rp 133,7 miliar. Saham perusahaan milik orang terkaya di Indonesia itu naik 0,83% atau 75 poin menjadi Rp 9.150.

Di posisi selanjutnya ada saham emiten nikel yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dengan harga beli bersih Rp 15,6 miliar. Boy Thohir Associates berhasil menguat 0,75% atau 5 poin ke Rp 675 per saham.

Berikut saham emiten yang bergerak di bidang jasa kesehatan yaitu PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) dengan harga beli bersih Rp 14,3 miliar. Saham perusahaan ini pun berhasil menguat 0,98% atau 30 poin ke Rp 3.100 per saham.

Di posisi berikutnya ada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dengan harga beli bersih Rp 11,4 miliar. Namun sayang, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu ini turun 2,56% atau 200 poin ke Rp 7.600 per saham.

Posisi berikut mengacu pada PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA) dengan harga beli bersih Rp 11,3 miliar. Saham emiten yang masih dimiliki Boy Thohir itu stagnan di Rp 805 per saham.

Saham emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk berada di posisi ketujuh. (INCO) dengan harga beli bersih Rp 11,1 miliar. Saham perusahaan ini meningkat 1,96% atau 100 poin menjadi Rs5200.

Sedangkan di posisi kedelapan ada bagian BUMN yang bergerak di bidang industri semen, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dengan harga beli bersih Rp 8,5 miliar. Sahamnya masih melemah 0,53% atau 20 poin ke Rp 3.760.

Urutan selanjutnya adalah saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) dengan harga beli bersih Rp 6,8 miliar. Namun sayang, saham perusahaan energi terbarukan ini turun 18,71% atau 26 poin menjadi Rp 113.

Di posisi terakhir saham yang diincar investor asing adalah saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dengan harga beli bersih Rp 6,3 miliar. Saham emiten unggas tersebut meningkat 1,82% atau 25 poin dan berjumlah 1.400 rubel. (Fasya Kalak Muhammad) Daftar 10 saham yang diincar investor asing Rabu (29/5/2024) PT Amman Mineral Internasional Tbk. (Rp 205,8 miliar) PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp 133,7 miliar) PT Merdeka Battery Materials Tbk. (Rp 15,6 miliar) PT Mitra Keluarga Karyasehat. (Rp 14,3 miliar) PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (Rp 11,4 miliar) PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (Rp 11,3 miliar) PT Vale Indonesia Tbk. (Rp 11,1 miliar) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (Rp 8,5 miliar) PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (Rp 6,8 miliar) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (6,3 miliar rubel)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel