Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) menghijau pada pertemuan pertama usai diresmikannya pabrik elektroda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Berdasarkan data RTI Infokom, saham KIJA pada Rabu (7/8/2024) menguat 2,14% ke Rp 133 per saham pada awal perdagangan hari ini. Filsafat mencerminkan peningkatan sebesar 11,76% dalam tiga bulan terakhir tetapi telah melemah sebesar 0,75% year-to-date (YtD).

KIJA memiliki 51% saham PT Kawasan Industri Kendal. Perseroan diketahui menggandeng Sembcorp Development Ltd dalam pengembangan Kendal Industrial Park (KIK) seluas 2.700 hektare di Jawa Tengah.

Sementara itu, saat pembukaan pabrik material elektroda baterai litium PT Indonesia BTR Energy Material di KEK Kendal, Rabu (8/7/2024), Jokowi mengatakan keberadaan fasilitas produksi tersebut akan mendorong produksi mobil listrik dalam negeri. Karena konon bisa diproduksi 80.000 ton bahan anoda setiap tahunnya.

“Saya senang sekali PT BTR bisa memproduksi 80.000 ton bahan elektroda per tahun. “Kalau diubah menjadi mobil maka akan ada 1,5 juta mobil listrik, jumlah yang sangat besar,” ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube Kantor Presiden.

Menurut dia, setelah selesainya Tahap I dan II, Indonesia diperkirakan akan menjadi produsen material elektroda baterai lithium-ion terbesar kedua di dunia, dengan total produksi sebesar 160.000 ton. Jika ini terjadi, produksi mobil listrik bisa menghasilkan 3 juta mobil listrik per tahun.

Selain itu, jika kita tambahkan produksi di sektor ini sebesar 80 ribu ton, maka akan ada 3 juta mobil listrik per tahun. “Jumlah yang cukup besar sehingga kita bisa menjadi pemasok terbesar baik sel baterai maupun mobil listrik,” pungkas Jokowi.

Kawasan Industri Kendal dirancang menjadi kawasan industri serba guna berstandar internasional, meliputi kawasan perumahan dan komersial serta kawasan industri. Hal ini untuk memenuhi permintaan biaya produksi yang kompetitif di Indonesia yang terus meningkat.

Sepanjang periode I/2024, KIJA mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,37 triliun, meningkat 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY/YoY). 

Pilar pengembangan dan kepemilikan lahan KIJA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,40 triliun pada I/2024, atau meningkat 41% year-on-year. Kinerja tersebut ditopang oleh segmen lahan matang yang menyumbang Rp1,14 triliun. Kendal menyediakan 89% dari jumlah tersebut. 

Meski pendapatan meningkat, KIJA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 269,8 miliar pada I/2024. Angka tersebut menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang turun menjadi 381,5 miliar ISK. 

Deputy General Manager KIJA Budianto Liman menjelaskan, penurunan laba bersih tersebut merupakan dampak pergerakan devisa (valas) yang merugi Rp 258 miliar pada semester I 2024. 

“Diluar keuntungan dan kerugian selisih kurs yang belum direalisasi, laba bersih perseroan pada semester I 2024 sebesar Rp 522,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 80,4 miliar,” kata Budianto. katanya. 

———-

Penafian: Tujuan berita ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel