Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok milik konglomerat Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dilatarbelakangi penurunan harga satu saham yang sangat besar, GGRM tidak menerima peluang untuk membeli kembali saham perseroan.

“Saat ini kami belum berpikir untuk membeli saham,” kata CEO dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman saat Public Expose Live online, Kamis (29/8/2024).

Sore ini, dari level pasar saham, harga per saham GGRM turun 1,26% ke Rp 15.675 per saham. Namun harga GGRM mengalami penurunan sebesar 24,64% sejak awal tahun 2024 atau sejauh ini.

Sedangkan jika dirunut selama tiga tahun terakhir, harga GGRM mengalami penurunan sebesar 50,98% sejak mencapai level Rp 35.200 per saham pada Oktober 2021.

Heru mengatakan perseroan akan lebih berhati-hati dalam mengelola modal dan utang di tengah risiko tingginya suku bunga di awal tahun 2024.

“Kami juga menyadari bahwa kondisi keuangan di masa depan, termasuk Amerika Serikat yang terkena dampak besar, masih fluktuatif, tidak memiliki arah yang jelas, tidak ada perkiraan kontraksi, tidak ada perkiraan pertumbuhan atau peningkatan,” ujarnya. dikatakan Heru.

Sedangkan GGRM mencatatkan omzet sekitar Rp 11,71 miliar di pasar modal yang mencakup 744,90 ribu saham. Harga rata-rata per sahamnya adalah Rp 15.720,90. Saat ini kapitalisasi pasar GGRM mencapai Rp30,16 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu (31/7/2024), Gudang Garam membukukan pendapatan sebesar Rp 50,01 triliun hingga akhir Juni 2024. Realisasi year-on-year ini turun 10,44% dibandingkan Rp55,85. triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Seiring dengan penurunan pendapatan, nilai pendapatan GGRM hanya mengalami penurunan sebesar 6,19% pada semester I/2024. Jumlah yang dibelanjakan menurun dari Rp47,91 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp44,95 triliun.

GGRM meraup keuntungan devisa Rp 39,37 miliar pada semester I/2024. Jumlah tersebut meningkat 869,70% dari Rp 4,06 miliar hingga akhir Juni 2023.

Namun Gudang Garam membukukan laba usaha sebesar Rp 1,61 triliun pada semester I/2024. Capaian tersebut turun 64,38% dari Rp4,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, Gudang Garam meraup laba bersih Rp 925,51 miliar pada semester I/2024. Praktik tersebut mencerminkan penurunan sebesar 71,85% dari Rp 3,28 triliun pada periode Januari 2023 hingga Juni 2023.

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA