Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bukalapak.com Tbk. Pasar Temu asal China terbilang langka, dengan beredar kabar pihaknya berencana membeli emiten dengan simbol ticker BUKA.
FYI, beredar kabar BUKA diincar untuk membeli Temu, perusahaan pemasaran lokal asal China. Toko Temu Tiktok milik Pindoduo atau PDD Holdings tertarik memasuki pasar Indonesia. Namun belum ada tanggapan resmi mengenai rumor tersebut dari pihak pihak Bukalapak.
Di bursa, saham BUKA menguat 30,43% ke Rp 150 per saham pada pukul 13.00 WIB, Senin (7/10/2024). Saham BUKA diperdagangkan pada kisaran Rp 117-153 per saham.
Namun keterlibatan Temu terus menemui perlawanan. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) menyatakan aplikasi Temu tidak akan masuk ke Indonesia karena berbahaya bagi MOC dalam negeri.
KemenkopUKM mengatakan pemerintah terus memantau dan memastikan aplikasi Temu tidak masuk ke Indonesia.
Hal ini menimbulkan spekulasi di pasar bahwa BUKA akan menjadi sasaran pengambilalihan Temu, seperti halnya TikTok dan Tokopedia karena pemerintah tidak mengizinkan Temu beroperasi.
Sekadar informasi, Temu memiliki konsep menjual produk langsung dari pabriknya tanpa melalui reseller, dropshipper, atau afiliasi. Hal ini dapat menurunkan harga barang.
Akibat rumor tersebut, saham BUKA dikabarkan naik 30,43% ke Rp 150 per saham hingga pukul 13.00 WIB hari ini. Saham BUKA diperdagangkan pada kisaran Rp 117-153 per saham.
Sebanyak 2,47 miliar saham BUKA diperdagangkan siang ini senilai Rp 346,5 miliar. Kapitalisasi pasar BUKA sebesar Rp 15,47 triliun.
Editing: Perubahan dilakukan pada judul dan teks pada paragraf kedua dan ketiga artikel.
Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya seputar Google News dan WA