Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Astra International Tbk. (ASII) secara historis mengalami peningkatan menjelang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) selama lima tahun terakhir. Pertumbuhan terbesar sebelum GIIAS 2021 bahkan mencapai dua digit.

Customer Number dan Training Manager Kivoom Sekuritas, Oktavianus Audi, memperkirakan pasar akan terus bereaksi positif terhadap gelaran GIIAS 2024 pada 18-28 Juli. Namun, tahun ini akan moderat dan sulit mengulangi tren tahun 2021.

“Tahun ini dan 2021 cukup berbeda dari kondisi makroekonomi, tantangannya cukup berat, meski kami tetap yakin mood GIIAS akan mendorong spekulasi pasar,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/7/2024).

Sekadar mengingatkan, penjualan mobil Astra tercatat sebanyak 489.209 unit pada tahun 2021, meningkat 81,14% dibandingkan 270.076 unit pada tahun 2020.

Alasan boomingnya penjualan mobil ASII di 2021 terutama karena insentif Pajak Barang Mewah (PPnBM) 100% yang diperpanjang pemerintah hingga akhir tahun.

Sementara itu, penjualan mobil ASII akan mengalami tekanan pada tahun 2024, terutama karena suku bunga yang masih tinggi. Federal Reserve AS tetap mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25-5,5%, sedangkan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga pada 6,25%.

Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil Grup Astra sebanyak 43.908 mobil pada Juni 2024. Sementara itu, angka penjualan mobil ASII Juni 2024 turun 5,22% dibandingkan periode yang sama 2023, dengan penjualan Juni 2023 sebanyak 46.328 unit. 

Terkumpul selama semester I/2024, ASII berhasil menjual 231.792 unit mobil. Capaian tersebut juga lebih rendah 16,59% dibandingkan tahun lalu dibandingkan periode yang sama tahun 2023 (277.924 unit).

“Kami memperkirakan tingginya suku bunga akan terus memberikan tekanan ke atas terhadap harga saham ASII, meskipun jika dilihat pada tahun 2018 yang hampir sama dengan saat ini, peristiwa GIIAS tidak berdampak pada harga sahamnya.” kami juga melihat persaingan di industri otomotif semakin ketat, khususnya di segmen mobil listrik,” lanjutnya.

Namun Audi memperkirakan penjualan ASII Juli 2024 akibat GIIAS bisa tumbuh 6,6% year-on-year (IoI), atau lebih kecil dibandingkan penjualan GIIAS 2023 yang tumbuh 8,75% year-on-year.

Menurutnya, penjualan merek Toyota dan Lexus diperkirakan akan terus menopang ASII pada Juni 2024, mencapai 58% dari total penjualan. Sementara penjualan LCGC diperkirakan stagnan di angka 11.000 unit pada Juli 2024.

“Kami merekomendasikan pembelian saham ASII dengan target harga Rp 5.400, yang dapat menyebabkan berlanjutnya perlambatan penjualan karena ketidakpastian kebijakan moneter dan persaingan dengan rival Tiongkok,” jelasnya.

Tren harga saham ASII menjelang GIIAS selama lima tahun terakhir  

Harga saham Astra (ASII) naik 5 tahun menjelang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). 

Saham investor grosir dibukukan setidaknya dua bulan sebelum tanggal pelaksanaan GIIAS, yang tercermin dari kenaikan harga saham ASII. 

Melihat data historis Investing, dua bulan sebelum dimulainya GIIAS 2019, saham ASII dibukukan pada harga Rp 6.700/saham pada 17/05/2019, setelah itu menguat 6,71% ke Rp 7.150 pada 18/07/2019. Saat itu, sesi GIIAS In 2019 dilaksanakan pada 18-28 Juli 2019. 

Saat itu, GIIAS 2020 sedianya digelar pada 22 Oktober hingga 1 November 2020, namun sayangnya pameran besar tersebut harus dibatalkan karena merebaknya pandemi Covid-19.

Pasca gelaran GIIAS 2021, saham emiten ASII menguat dua bulan jelang gelaran. Pada 10 September 2021, saham ASII dicadangkan di harga Rp 5.425 per saham, namun pada 11 November 2021, saham ASII menguat 13,82% ke Rp 6.175. Seingat saya, GIIAS 2021 akan digelar pada 11 hingga 21 November 2021. 

Berikutnya di GIIAS 2022, harga saham ASII naik tipis 0,36% dalam dua bulan dari Rp 6.925 pada 10/06/2022 menjadi Rp 6.950 pada 11/08/2022. Gelaran GIIAS 2022 akan berlangsung pada tanggal 11 hingga 21 Agustus 2022

Terakhir, di GIIAS 2023, saham ASII menguat 1,10% dalam dua bulan menjelang pameran otomotif, dari Rp 6.800 pada 06/09/2023 menjadi Rp 6.875 pada 09/08/2023 yang digelar pada 10 – 20 Agustus 2023. 

Pada Jumat (12/7/2024) pukul 13.55 berdasarkan data perdagangan VIB RTI Business, pergerakan saham ASII di Bursa Efek Indonesia terpantau menguat 0,89% atau 40 poin ke Rp 4.550 per saham. Sementara secara year-to-date (YTD) saham ASII turun 19,47%. 

Meski saham ASII terus berkinerja buruk sepanjang tahun, dalam sebulan terakhir menjelang GIIAS 2024, saham ASII justru menguat 4,36%.

Berdasarkan valuasi, saham Astra ( ASII ) diperdagangkan pada rasio harga terhadap pendapatan (PER) sebesar 6,17x, sedangkan rasio harga terhadap buku (PBVR) sebesar 0,89x. Kapitalisasi pasar ASII sebesar Rp 184,20 triliun. 

Posisi PER ASII berada di bawah rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 7,77 kali, sedangkan PBV juga berada di bawah rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 1,23 kali.        

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA