Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menyetujui perpanjangan relaksasi izin ekspor mineral logam komoditas konsentrat tembaga, lumpur anoda hasil pemurnian tembaga, besi, timbal, dan seng hingga 31 Desember 2024. 

Sebelumnya, ada lima entitas dagang yang diperbolehkan melonggarkan kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah hingga Mei 2024. Kelima entitas dagang tersebut adalah PT Freeport Indonesia (tembaga), PT Amman Mineral Nusa Tenggara (tembaga), PT Sebuku Iron Lateritic Ores (tembaga). ). besi) dan dua smelter milik PT Kapuas Prima Coal yaitu PT Kapuas Prima Citra (timbal) dan PT Kobar Lamandau Mineral (seng).

Sementara kebijakan perluasan relaksasi ekspor mineral akan terbit pada Senin (3/6/2024) sebagai hasil harmonisasi kebijakan antar kementerian teknis. Namun Kementerian Perdagangan memastikan izin relaksasi ekspor yang sedang berjalan akan berlaku mulai besok (1/6/2024), Sabtu. 

“Iya, ini berlaku mulai 1 Juni,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso, Jumat (31/5/2024). 

Budi mengatakan, revisi aturan ekspor bahan baku pada prinsipnya hanya memperpanjang jangka waktu ekspor hingga akhir tahun ini. Menurut dia, tidak ada perubahan signifikan terhadap ketentuan lainnya.

Dia menegaskan, perpanjangan ekspor akan diberikan kepada perusahaan yang menyelesaikan pembangunan smelter pada Mei 2024. 

“Tidak berubah seperti aturan sebelumnya, hanya diperpanjang sampai 31 Desember 2024,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan pemerintah akan memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga Freeport Indonesia. 

“Ya silakan dilanjutkan, ya akan lebih lama. “Masih kami hitung berapa tarifnya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).

Jokowi mengatakan, perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas upaya Freeport dan Amman Mineral dalam memenuhi komitmen hilirisasi dengan membangun smelter di dalam negeri. 

“Tapi kita juga perlu mengapresiasi Freeport dan Amman yang membangun smelternya dan hampir 100% selesai. Kita selalu ikuti perkembangannya, setiap minggu kita ikuti perkembangannya, berapa persen, berapa persen,” ujarnya. .

Freeport belakangan melobi pemerintah untuk memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga hingga Desember 2024. Hal ini disinyalir karena smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur memerlukan waktu untuk berproduksi dengan kapasitas penuh setelah beroperasi pada Mei 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel