Bisnis.com, JAKARTA – Lokasi pabrik produksi mobil listrik BYD terjawab. PT BYD Motor Indonesia mengumumkan telah membeli tanah di Subang dari PT PT Suryabuat Swadaya, anggota PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), mengatakan untuk membangun industri kendaraan listrik, perseroan telah menandatangani perjanjian kerja sama. PT Suryabuat Swadaya, pengembang Subang Smartpolitan Industrial Park. Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, mengatakan melalui berbagai evaluasi, BYD memutuskan Kawasan Industri Smartpolitan Subang untuk mengembangkan industri mobil listrik BYD di Indonesia. Menurutnya, kawasan industri ini dapat memenuhi kriteria baik luas maupun jarak, lingkungan dan infrastruktur. , yang kita butuhkan untuk pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan transisi menuju energi ramah lingkungan, serta untuk mendukung perekonomian negara, khususnya wilayah sekitarnya,” ujarnya dalam keterangan resmi. Bisnis menerimanya, Rabu (01/05/2021). 2024). Perjanjian dengan SSIA untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik Indonesia dilakukan sebagai langkah awal yang strategis. BYD sedang mengembangkan pusat penelitian dan fasilitas pelatihan dengan teknologi terkini yang hemat energi dan ramah lingkungan Pada acara “Periklindo Electric Vehicle (PEV) Show 2024” Jiexpo Kemayoran, perjanjian kerjasama antara BYD Jakarta dan SSIA ditandatangani oleh Nathan Sun, CEO BYD Indonesia dan Wilson Effendy, Vice President PT Suryabuat Swadaya, manajemen BYD Auto, Mr. Liu Xueliang, CEO perusahaan. BYD Asia Pasifik, Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, perwakilan Kementerian Republik Indonesia.
Kawasan Industri Smartpolitan Subang dinilai terintegrasi dengan beberapa infrastruktur strategis tanah air. Lokasi ini mudah diakses dari Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 yang juga sedang dalam tahap pembangunan. Selain itu, kawasan ini dekat dengan Tol Patimban yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Patimban, Kertajati Internasional. Abednego Purnomo, Vice President Sales, Marketing, dan Tenant Relations Subang Smartpolitan yang menghubungkan bandara dan Tol Trans Jawa, Jakarta, Bandung dan kota-kota lain di Jawa Barat dan Tengah, mengatakan Subang Smartpolitan merupakan kawasan perkotaan terpadu untuk industri dan kawasan komersial. . Di Indonesia, BYD menyambut baik kerja sama dan dukungan terhadap langkah-langkah untuk mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. “Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur di kawasan industri ini sudah memadai dan dapat berkontribusi terhadap terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang akan dibangun BYD, yang akan berkontribusi terhadap perkembangan industri otomotif tanah air dan sejalan dengan visi kami ‘Membangun Indonesia yang lebih baik,” ujarnya. BYD menggunakan lahan seluas 108 ha
Pabrik manufaktur kendaraan listrik (EV) BYD akan dibangun di kawasan Subang Smartpolitan Fase 2, terutama di kawasan bagian utara. Karena perencanaan ekosistem EV yang komprehensif dan terintegrasi, BYD akan menggunakan lahan terluas lebih dari 108 hektar. (ha) Investasi BYD tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, namun juga dikatakan akan meningkatkan transfer teknologi dan keahlian untuk memproduksi kendaraan listrik, dan membuka peluang baru bagi perusahaan lokal. Rantai pasokan EV global yang juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi signifikan di Indonesia Setelah penandatanganan kesepakatan kedua pihak, proses selanjutnya adalah pengalihan lahan yang akan dilakukan pada Agustus 2024. BYD merencanakan pengembangan bertahap dan diperkirakan akan diluncurkan pada Januari 2026.
————————-
Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel