Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 274,8 miliar atau 4% dari laba induk yaitu sebesar Rp 6,8 triliun pada tahun 2023.
Rinciannya, pemerintah selaku pemilik 70% saham perseroan mendapat total saham Rp 192,4 miliar. Sedangkan pemegang saham publik yang menguasai 30% saham Jasa Marga mendapat total pembagian Rp 82,4 miliar.
Direktur Keuangan Jasa Marga Pramitha Wulanjani mengatakan sisa laba akan dijadikan laba ditahan untuk menghemat uang perusahaan.
“Jika diperkirakan pada tahun 2024 akan terjadi ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik, hal tersebut juga akan kami manfaatkan untuk memperbaiki struktur ibu kota,” ujarnya dalam jumpa pers, Rabu (8/5/2024).
Jasa Marga menyelenggarakan RUPS secara elektronik mulai pukul 13.30 WIB. Secara umum, ada lima agenda yang akan dibahas, antara lain persetujuan laporan tahunan, penetapan penggunaan laba tahun 2023, penetapan gaji/remunerasi, dan perubahan struktur kepengurusan.
Diketahui, penyedia jalan raya ini membukukan laba sebesar Rp6,8 triliun sepanjang tahun 2023. Laba tersebut meningkat 147,32% dibandingkan laba tahun 2022.
Meski demikian, Direktur Corporate Communication and Community Development Group Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, ada dua aktivitas bisnis yang meningkatkan laba perseroan pada tahun lalu.
Ia mengungkapkan, total laba sebesar Rp 4,1 triliun pada tahun 2023 merupakan hasil pemenuhan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (PSAK) 22 22 tentang kombinasi bisnis.
Hal ini terkait dengan pembelian unit reksa dana penyertaan terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) di PT Jasamarga Semarang Batang, PT Jasamarga Solo Ngawi, dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa di Jasamar PT Tojawa ( JTT ) pada bulan Juli 2023.
Selain itu, pada Oktober 2022, Jasa Marga mengalihkan maskapai MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Alhasil, kedua tindakan perseroan tersebut berdampak pada kinerja perseroan dari tahun ke tahun (YoY).
Jadi laba inti perseroan sampai tahun 2023 sebesar Rp2,7 triliun atau meningkat 196,7% dari laba inti tahun lalu, kata Lisye.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan tanpa mempertimbangkan kedua tindakan organisasi tersebut, JSMR masih mampu meningkatkan kinerja dan kesehatan keuangannya dibandingkan tahun 2022.
Tahun lalu, Jasa Marga membukukan pendapatan usaha sebesar Rp15,6 triliun atau tumbuh 12,9% year-on-year. Laba tersebut berasal dari kinerja penerimaan pajak sebesar Rp14 triliun yang meningkat 12,1% dan pendapatan usaha lainnya bertambah Rp1,4 triliun.
Sementara laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Ebitda) JSMR juga naik 14,2% YoY menjadi Rp 9,9 triliun. Sementara realisasi margin Ebitda mencapai 63,7%, meningkat dibandingkan tahun 2022.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel