Bisnis.com, JAKARTA — Eksportir nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (10/6/2024). Salah satu agendanya adalah perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

INCO telah menjadwalkan RUPST hari ini, Senin (10/6/2024) dengan lima agenda. Lima rencana yang akan dibahas antara lain persetujuan laporan tahunan, persetujuan penggunaan laba bersih, gaji, upah, fee dan tantiem komisaris dan direksi, penunjukan akuntan publik, dan persetujuan pembentukan anggota. dari asosiasi. dewan direksi dan komisaris.

Saat itu, berdasarkan hasil RUPST terakhir tahun 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 5 Mei 2023, pemegang saham INCO menyetujui penambahan direksi Perusahaan INCO dan juga menyetujui pengangkatan kembali Rudiantara sebagai Komisaris Independen Perusahaan untuk masa jabatan sampai dengan saat ini. 2026. Berikut susunan direksi dan komisaris Vale Indonesia (INCO) Direktur terakhir Vale Indonesia (INCO) Direktur Utama: Febriany Eddy Wakil Direktur Utama: Adriansyah Chaniago Direktur: Bernardus Irmanto Direktur: Vinicius Mendes Ferreira Direktur : Abu Ashar Komisaris Vale Indonesia (INCO) Komisaris Utama: Emily Olson Wakil Komisaris Utama: Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris: Olga Kovalik Komisaris: Fabio Ferraz Komisaris: Farrah Carrim Komisaris: Komisaris Yusuke Niwa Komisaris: M. Jasman Panjaitan Komisaris Independen: Raden Sukhyar Komisaris Independen: Rudiantara Independen Komisaris : Dwia Aries Tina Pulubuhu

Dalam undangannya, manajemen INCO menyatakan RUPST akan memutuskan 5 mata acara pada Senin (10/6/2024). Dua di antaranya adalah persetujuan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, serta persetujuan penggunaan laba Perseroan dan pertimbangan laba untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, INCO membukukan pendapatan sebesar US$ 1,23 miliar atau setara Rp 19,23 triliun (kurs perkiraan Rp 15.611). Laba tersebut meningkat 4,48% dibandingkan pencapaian tahun 2022 (year-on-year/YoY) sebesar $1,17 miliar.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 2,24% YoY dari US$865,88 juta menjadi US$885,24 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan bahan bakar minyak dan pelumas dari US$ 180,16 juta menjadi US$ 203,89 juta.

Dengan demikian total keuntungan yang dihimpun INCO pada tahun 2023 mencapai US$ 347,02 juta. Kinerja ini tumbuh 10,67% YoY dari sebelumnya sebesar $313,56 juta.

Setelah mengumpulkan beban dan pendapatan lain-lain, INCO meraih laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 274,33 juta. Laba ini meningkat 36,89% dibandingkan hasil tahun 2022.  

Sementara INCO melaporkan pencapaian produksi nikel dalam matte sebanyak 70.728 ton pada tahun 2023. Volume tersebut meningkat dibandingkan periode 2021-2022.

Usai RUPST, Vale Indonesia juga berencana mengalihkan fokus bisnisnya untuk 3 tahun ke depan, serta strategi perusahaan ke depan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel