Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) pada Selasa (21/5/2024) memutuskan untuk membagikan dividen tersebut pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2023.

CEO Satyamitra Kemas Lestari Herrianto Setiono Hidayat mengatakan pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp2 per saham untuk pembayaran tunai RUPST 2023 pada 26 Juni 2024.

Berdasarkan data RTI, total kekayaan Satyamitra Kemas Lestari berjumlah 3,41 miliar. Dengan demikian, dividen yang dibagikan perseroan sebesar Rp 6,82 miliar.

Dividen ini menurun dari tahun 2022 yaitu Rp 12 per saham. Menurut dia, penurunan tersebut disebabkan adanya konflik internasional, seperti konflik Rusia dan Ukraina, serta meningkatnya konflik antara Israel dan Palestina, sehingga aktivitas SMKL pada tahun 2023 akan mengecewakan.

“Perang juga berdampak pada perekonomian global, khususnya ekspor pelanggan kami. Oleh karena itu, perseroan juga mengalami penurunan penjualan yang signifikan, lebih dari 20%, ujarnya dalam rilis publik, Selasa (21/5/2024).

Tren penjualan SMKL yang tadinya meningkat kini mengalami penurunan. Pada tahun 2020, SMKL mencatatkan penjualan sebesar Rp1,7 triliun dan mampu meningkat menjadi Rp2,1 triliun pada tahun 2021 dan mencapai Rp2,2 triliun pada tahun 2022. Sebaliknya, pada tahun 2023, perseroan hanya meraih penjualan sebesar Rp1,7 triliun.

Di sisi lain, tren tersebut juga berdampak pada laba kotor perseroan yang berkisar antara Rp352 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp275 miliar pada tahun 2023. Laba bersih perseroan juga mengalami penurunan menjadi Rp12 miliar pada tahun 2023, turun dari Rp77 miliar pada tahun 2023. .

Selain itu, perseroan juga membeberkan strategi ke depannya, salah satunya adalah membangun pabrik baru di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Investasi proyek ini mencapai Rp 500 miliar dan diharapkan dapat dilaksanakan pada awal tahun 2025. (Fasia Kalak Muhammad)

Nantikan berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA