Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa 28/05/2024. Ada kemungkinan pengambilan keputusan dividen pada RUPST.

Dividen PGEO didasarkan pada laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada induk perusahaan, yaitu sebesar $163,59 juta. atau setara Rp 2,53 triliun selama tahun 2023, angka yang tumbuh 28,47% (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 senilai USD 127,34 juta.

PGEO melaporkan pendapatan sebesar USD 406,28 juta atau setara Rp 6,29 triliun (kurs Jisdor Rp 15.493 per 29 Desember 2023) sepanjang tahun 2023. Pendapatan tersebut naik 5,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ketika mereka tercatat di level 386. USA. 06 juta dolar.

Sementara itu, pendapatan ini terutama ditopang oleh penjualan uap dan listrik kepada entitas terkait, PT Indonesia Power, dari sumur Kamojang sebesar US$67,23 juta.

Kemudian ke PLN berasal dari lima sumur: Ulubelu, Lahendong, Kamojang, Lumut Balai, dan Karaha dengan total nilai US$313,22 juta. Ada juga tunjangan produksi pihak ketiga sebesar $19,79 juta.

Yurizki Rio, CFO PGEO, mengatakan rasio pembayaran dividen (DPR) yang dibagikan perseroan akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, pada tahun fiskal 2022, PGEO membagikan dividen sebesar 14,96% dari laba bersih.

“Tahun lalu kami membagikan dividen dua kali, sebelum IPO dan setelah IPO. Kalau dividen reguler sebelum IPO, pemegang saham ingin mendapat untung. Setelah IPO akan ada pembayaran dividen,” kata Yurizki di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Perlu diketahui, PGEO resmi diakuisisi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023. Saat itu, PGEO mengumpulkan dana cukup besar sebesar Rp 9,06 triliun dengan harga penawaran perdana Rp 875 per saham.

“Pada dasarnya, rasio pembayaran dividen kami meningkat dibandingkan pasca IPO. “Bahkan setelah IPO, payout rasionya meningkat,” tutupnya.

Berdasarkan prospektus IPO, PGEO berencana menawarkan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan tingkat pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih setelah menyisihkan cadangan yang cukup.

Penentuan, besaran dan pembayaran dividen tunai di masa depan akan bergantung pada berbagai faktor. Ini termasuk namun tidak terbatas pada laba ditahan. Hasil operasi, arus kas, tren bisnis dan status keuangan masa depan perusahaan

Sedangkan PGEO menguat 0,77% atau 10 poin hingga ditutup pada Rp 1.315 per saham pada Rabu (8/5/2024), PGEO menguat 12,39%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.