Bisnis.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis pada Rp 16.047 terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini jelang libur panjang Hari Raya Kenaikan Isa Almasih pada Rabu (8/5/2024). Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, sementara dolar AS menguat.

Rupee ditutup melemah tipis 0,01% atau 1 poin pada Rp 16.047 per dolar AS pada pukul 15.05 WIB, menurut Bloomberg. Sedangkan indeks mata uang Paman Sam menguat 0,20% menjadi 105,62.

Sementara mata uang Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS antara lain yen Jepang sebesar 0,43 persen, dolar Singapura sebesar 0,13 persen, dolar Taiwan sebesar 0,08 persen, won Korea sebesar 0,33 persen, dan peso Filipina sebesar 0,25 persen.

Selain itu, yuan Tiongkok melemah 0,10 persen, ringgit Malaysia 0,19 persen, dan baht Thailand 0,36 persen. Sedangkan dolar Hong Kong menguat 0,04 persen.

Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed sebanyak dua kali pada tahun ini telah meningkat, dengan ekspektasi penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan September kini sebesar 64,5 persen, menurut alat FedWatch CME, kata Ibrahim Aswaibi, direktur pendapatan berjangka di Farexindo.

“Dengan kalender ekonomi yang sepi pada minggu ini, yang disorot oleh survei sentimen konsumen Universitas Michigan pada hari Jumat, beberapa pejabat Fed akan memberikan pidato, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman pada akhir pekan ini. 8/5/2024).

Selain itu, diplomat mata uang utama Jepang, Masato Kanda, mengatakan negaranya mungkin harus bertindak terhadap pergerakan mata uang asing yang bergejolak dan spekulatif. Hal ini menunjukkan Bank of Japan masih bersedia melakukan intervensi di pasar setelah dua usulan intervensi minggu lalu senilai sekitar $60 miliar.

Bank Indonesia (BI) mencatat status cadangan devisa Indonesia (KADEV) semakin menurun. Cadangan devisa Indonesia turun menjadi $136,2 miliar pada akhir April 2024, dibandingkan $140,4 miliar pada akhir Maret 2024.

Penurunan cadangan devisa dipengaruhi oleh pelunasan utang luar negeri pemerintah dan perlunya stabilisasi nilai tukar rupee seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan dunia.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta melebihi standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Sedangkan pada perdagangan Senin depan (13/5), rupee berfluktuasi namun ditutup menguat pada kisaran Rp 15.990-16.070, ”pungkasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel