Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup melemah hingga Rp. 16,282 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (10/6/2024). Pasar kini siap menunggu keputusan suku bunga AS pada Rabu depan.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah Rp 0,54% atau 87 poin. Indeks dolar terlihat melemah 0,02 persen menjadi 104,83.
Banyak mata uang Asia lainnya kehilangan nilai terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,17%, sedangkan dolar Hong Kong dan Singapura masing-masing melemah 0,02% dan 0,10%.
Kemudian, won Korea melemah 0,77%, peso Filipina 0,46%, rupee India 0,15%, yuan China 0,04%, ringgit Malaysia 0,64%, dan baht Thailand 0,08%.
Ibrahim Assuaibi saat ini mengatakan, dengan diputuskannya bunga yang akan dibayarkan pada Rabu ini, pasar Forexindo Futures diperkirakan akan meraup keuntungan jelang pertemuan H. Bank Sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap konstan.
“Setiap tanda mengenai kebijakan ke depan akan dicermati dengan cermat, terutama setelah tanda-tanda resistensi inflasi AS dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini,” kata Ibrahim dalam survei hariannya, Senin (10/6/2024). dikatakan.
Beberapa pejabat H telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dalam menghadapi tingginya inflasi dan pasar tenaga kerja. Data nonfarm payrolls yang kuat pada hari Jumat mendukung pandangan tersebut.
Menjelang keputusan H hari Rabu, indeks inflasi utama juga tersedia minggu ini dan diperkirakan menunjukkan inflasi tetap jauh di atas target tahunan sebesar 2% di bulan Mei.
Di sisi lain, utang pemerintah Indonesia yang jatuh tempo pada tahun 2025 mencapai Rp 800,33 triliun. Meskipun utang pemerintah dalam jumlah besar yang jatuh tempo sering menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran, utang tersebut tetap aman melalui berbagai fiturnya. Misalnya, persepsi terhadap APBN baik asalkan negara tetap dapat diandalkan dan aspek ekonomi dan politik anggaran tetap stabil.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah yang jatuh tempo pada tahun 2025 sebesar Rp 800,33 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Obligasi Negara (SBN) yang akan jatuh tempo sebesar Rp705,5 triliun dan pinjaman yang akan jatuh tempo sebesar Rp94,83 triliun.
Di tengah pandangan tersebut, Ibrahim menilai mata uang Rupee akan berfluktuasi namun mendekati titik terendah di kisaran Rp 16.270 – Rp 16.330 per dolar AS pada perdagangan Selasa besok (11/6/2024).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel