Bisnis.com, JAKARTA – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjamin tidak akan ada kenaikan harga mobil memasuki semester II 2024, baik untuk produk impor penuh maupun produk produksi dalam negeri.
Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil 4W, Harold Donnell, melemahnya rupee terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bukan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi harga jual produk mobil.
Menurut dia, tingginya permintaan pasar kendaraan menjadi faktor yang lebih penting dibandingkan nilai tukar rupee. Taktik akan diterapkan dalam menjual produk dan beradaptasi dengan kondisi yang terjadi nantinya.
“Meski masyarakat Indonesia membutuhkan kendaraan, kami optimis pasarnya akan terus tumbuh,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024).
Selain itu, ia mengatakan pertumbuhan pasar memerlukan dukungan yang lebih mendasar seperti peningkatan pendapatan masyarakat dan menggalang sinergi untuk berbagai kebutuhan.
Beberapa model yang masih diimpor Suzuki adalah Ignis, Jimny 3 pintu, Jimny 5 pintu, S-Presso, Baleno, dan Grand Vitara. Sedangkan model produksi dalam negeri antara lain Ertiga, XL7, Carry Pick-Up dan APV.
Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikind menunjukkan penjualan mobil Suzuki pada Mei 2024 mencapai 6.110 unit, turun 11% dari 6.868 unit dibandingkan Mei 2023.
Dilihat dari modelnya, XL7 memimpin penjualan mobil penumpang dengan komposisi didominasi oleh New XL7 Hybrid sebesar 61%. Setelah itu, penjualan All New Ertiga didominasi oleh varian hybrid yang menyumbang 70% dari total penjualan All New Ertiga.
Model hybrid akan menyumbang sekitar 21% dari total penjualan kendaraan Suzuki Indonesia pada Mei 2024.
Grand Vitara: Rp 362 juta
Ertiga Hybrid: Rp 276,2 juta
XL7 Hybrid: Rp 287,2 juta
XL7: Rp 259,4 juta
Ertiga: Rp 232 juta
Ignis: Rp 213,8 juta
Jimny 3 pintu: Rp 447,4 juta
Jimny 5 pintu: Rp 465 juta
Baleno: Rp 283,9 juta
APV Arena: Rp 182,3 juta
Pickup carry: Rp 169,5 juta
S-Presso: Rp 169,1 juta
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel