Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah ditutup menguat pada Jumat (7/6/2024), mencapai level Rp 16.195,5 Hijau

Rupiah ditutup menguat 67,50 poin atau 0,42% di RP 16.195 per dolar AS, mengutip data Bloomberg. Indeks dolar AS turun 0,06% menjadi 104,04.

Sementara itu, sebagian besar mata uang lain di Asia ditutup menguat. Misalnya, setelah Korea menang dengan kuat 0,01%, yuan Tiongkok menguat 0,02% dan yen Jepang menguat 0,08%. Sementara itu, baht Thailand dan peso Filipina masing-masing menguat 0,02% dan 0,15%.

PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sikap terhadap aset berisiko membaik pada pekan ini setelah Bank Sentral Eropa dan Bank of Canada memangkas suku bunganya. 

“Dolar AS masih lemah karena data ekonomi yang lemah, khususnya di sektor tenaga kerja, dan Federal Reserve diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada bulan September,” ujarnya dalam catatan penelitian, Jumat (7/6/2024). 

Pedagang meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, tambahnya. Itu karena data pekerjaan yang lemah muncul menjelang rilis data nonfarm payrolls pada hari Jumat ini. 

“Ini memberikan panduan yang jelas mengenai pasar tenaga kerja dan kebijakan suku bunga. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan minggu depan, kata Ibrahim. 

Di Asia, data perdagangan Tiongkok menunjukkan ekspor tumbuh lebih besar dari perkiraan pada bulan Mei. Namun, impor tumbuh lebih lambat dari perkiraan, hal ini menunjukkan melemahnya permintaan domestik seiring dengan pemulihan perekonomian. 

Menurut Ibrahim, sikap terhadap Tiongkok semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir di tengah keraguan terhadap pemulihan ekonomi dan langkah-langkah stimulus dari Beijing.

Di rumah Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia sebesar US$139 miliar atau Rp2.254,8 triliun pada akhir Mei 2024, meningkat US$2,8 miliar dari bulan sebelumnya. pajak penghasilan Peningkatan tersebut disebabkan oleh bea masuk dan penerbitan obligasi pemerintah internasional.

Permintaan dolar AS untuk layanan haji meningkat, dan dividen serta kupon dibayarkan kepada non-penduduk, sehingga berpotensi menguras cadangan mata uang asing. Namun, tingkat cadangan devisa masih tiga bulan di atas standar kecukupan impor internasional.

Senin untuk urusan minggu depan (10/6/2024); Ibrahim memperkirakan rupiah masih menguat di kisaran Rp 16.140 hingga Rp 16.230 meski tidak berubah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.