Bisnis.com, JAKARTA – Rupee kembali ditutup pada level Rp 16.277 per dolar AS pada akhir perdagangan pekan ini, Jumat (5/7/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupee menutup perdagangan menguat 0,32% atau 52 poin pada Rp16.277 per dolar AS, sedangkan indeks dolar terpantau menguat 0,40% ke 104.652.
Beberapa mata uang Asia lainnya mengalami diversifikasi pergerakan, cenderung menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,33%, dolar Singapura 0,15%, won Korea 0,04%, peso Filipina 0,13%, rupee India 0,01%, yuan baht Cina 0,01% dan baht Thailand 0,21%.
Sedangkan mata uang yang melemah terhadap dolar AS adalah ringgit Malaysia sebesar 0,01% dan dolar Hong Kong yang melemah 0,02%.
Direktur Pendapatan Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi mengatakan fokus saat ini adalah pada data utama non-farm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.
Alat Fedwatch CME menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan kemungkinan lebih besar dari 66% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.
Namun, optimisme terhadap penurunan suku bunga agak teredam oleh sinyal hawkish The Fed, dengan risalah pertemuan bank tersebut pada bulan Juni menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih skeptis terhadap penurunan suku bunga.
“Data non-farm payrolls juga akan memberikan sinyal yang lebih pasti terhadap pasar tenaga kerja, yang juga menjadi fokus utama The Fed dalam memangkas suku bunga,” kata Ibrahim dalam Daily Research, Jumat (05/07/2024).
Di sisi lain, Bank Indonesia menilai cadangan devisa mampu mendukung ketahanan eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta semakin memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal, sehingga dapat menjaga stabilitas dan ketertiban perekonomian. mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ke depan, BI meyakini cadangan devisa masih cukup untuk terus menopang ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor tetap positif dan neraca transaksi keuangan dan modal diperkirakan akan terus mencatat surplus sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik sehingga mendukung terjaganya ketahanan eksternal.
Oleh karena itu, Ibrahim memperkirakan rupee akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di kisaran Rp16.220 hingga Rp16.320 per dolar AS pada perdagangan Senin (7/8/2024).
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel