Bisnis.com, JAKARTA. Hari ini, Senin (8/5/2024), rupiah kembali menguat ke Rp 16.189 per dolar AS.

The Fed telah mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Rupiah melemah 0,07% atau 11 poin menjadi Rp 16.189 menurut Bloomberg. Sementara itu, indeks dolar terlihat menguat 0,59% ke 102,382.

Beberapa mata uang Asia lainnya diperdagangkan secara berbeda dibandingkan dolar AS. Yen Jepang menguat 2,81%, peso Filipina menguat 0,39%, ringgit Malaysia menguat 1,54%, dolar Hong Kong menguat 0,48%, dolar Singapura menguat 0,44%, China. Yuan terapresiasi sebesar 0,45% dan baht Thailand sebesar 0,27%.

Pada saat yang sama, dolar yang lebih lemah adalah Rupee India yang melemah 0,04%, Won Korea turun 0,35%.

Berjangka Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo, mengatakan bank sentral memperkirakan akan mampu menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September dan dapat mengakhiri tahun dengan penurunan sebesar 100 basis poin.

Secara eksternal, data PMI menunjukkan bahwa sektor jasa Tiongkok tumbuh lebih besar dari perkiraan pada bulan Juli, menunjukkan bahwa beberapa aspek perekonomian tetap stabil meskipun terjadi penurunan aktivitas manufaktur.

Angka tersebut membantu meningkatkan pandangan terhadap Tiongkok, kelemahan utama dalam bahan mentah yaitu ketahanan perekonomian.

Sedangkan di dalam negeri, perekonomian Indonesia berdasarkan PDB saat ini (ADHB) sebesar $5.536,5 triliun. Sedangkan pada harga tetap (ADHK) sebesar Rp 3,231 triliun. Jika kita melihat sumber pertumbuhannya pada tahun 2024 pada kuartal kedua, industri manufaktur menjadi sumber pertumbuhan terbesar.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh sektor usaha konstruksi yang sumber pertumbuhannya sebesar 0,67%, perdagangan – 0,63%, informasi dan komunikasi – 0,5%.

Menyusul hal tersebut, Ibrahim juga mengungkapkan, rupiah pada perdagangan besok berfluktuasi namun ditutup menguat antara Rp 16.140 hingga Rp 16.210.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel