Bisnis.com, Jakarta — Nilai tukar rupiah melemah Rp15.428,5 terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini Kamis (3/10/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini melemah 1,05% atau 160,5 poin ke Rp15.428,5 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar naik 0,19% menjadi 101,86.

Seperti rupee, mata uang Asia lainnya juga mengalami pelemahan. Misalnya dolar Hongkong melemah 0,06%, dolar Singapura melemah 0,24%, dolar Taiwan melemah 0,64%, dan won Korea Selatan melemah 0,59%.

Selain itu, Peso Filipina melemah 0,32%, Yuan Tiongkok melemah 0,11%, dan Rupee India melemah 0,17%.

Sedangkan mata uang di Asia yang mengalami penguatan adalah yen Jepang yang menguat 0,01%.

PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Aswaibi mengatakan sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Di luar itu, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa jumlah pekerja sektor swasta AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan September 2024.

Selain itu, kemungkinan meningkatnya konflik di Timur Tengah dapat mengganggu aliran minyak mentah dari negara-negara pengekspor utama, sehingga membayangi potensi kuatnya pasokan global.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengindikasikan akan membuka ruang penurunan suku bunga acuan atau BI rate lebih lanjut hingga akhir tahun ini. Penurunan suku bunga acuan tersebut dilakukan seiring dengan kondisi inflasi yang rendah, nilai tukar rupee yang stabil, dan pertumbuhan ekonomi yang perlu dipertahankan.

BI kemudian mencermati perkembangan perekonomian, seperti kebijakan suku bunga AS dan Eropa, serta perkembangan perekonomian Tiongkok.

Langkah BI yang menurunkan suku bunga acuan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tetap stabil, khususnya bagi industri perbankan. Pelonggaran kebijakan moneter BI diharapkan dapat mendorong penurunan biaya dana yang pada akhirnya akan mendorong penurunan suku bunga kredit.

Pada perdagangan besok, Jumat (4/10/2024), mata uang Rupiah stagnan namun ditutup melemah pada kisaran Rp 15.410 – Rp 15.500.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel