Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah menjadi 15.165 pada perdagangan hari ini, Kamis (26/09/2024). Rupee melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pada pukul 15.00 WIB, rupiah melemah 0,42 persen di Rp15.165 per dolar AS. Indeks dolar AS menguat 0,03% menjadi 100,94.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia menutup pergerakannya. Yen Jepang melemah 0,27%, dolar Singapura menguat 0,13%, dolar Taiwan melemah 0,07%, won Korea Selatan menguat 0,46%, dan peso Filipina melemah 0,14%.
Kemudian rupee India melemah 0,13%, yuan China menguat 0,16%, ringgit Malaysia melemah 0,23%, dan baht Thailand menguat 0,28%.
Chief earnings officer Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar menguat hari ini setelah reli terkuat sejak awal Juni karena para pedagang mata uang menunggu pidato dari pembuat kebijakan pusat Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk mengenai laju penurunan suku bunga.
Meskipun tidak ada pemicu yang jelas untuk pemulihan, investor mempunyai pandangan beragam mengenai seperti apa penurunan suku bunga AS di masa depan.
Menurut Ibrahim, angka pengangguran mingguan AS akan diawasi ketat pada Kamis malam oleh investor, karena The Fed mengalihkan fokusnya ke lapangan kerja dibandingkan inflasi.
Pedagang masih mengharapkan penurunan suku bunga besar kedua sebesar 50% pada pertemuan Fed berikutnya di bulan November, namun peluangnya turun menjadi 57,4% dari 58,2% sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Pada saat yang sama, para ekonom lokal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada level 5,2% pada tahun ini dan pada level 5,3% pada tahun 2025. Pertumbuhan ini akan didorong oleh kebijakan fiskal yang strategis dan tepat sasaran, serta peningkatan pembiayaan pada tahun 2025. tingkat internasional.
Hingga saat ini, pertumbuhan positif perekonomian nasional masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang separuh produk domestik bruto (PDB).
Namun demikian, para ekonom optimis bahwa Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.
Adapun pada perdagangan besok, rupiah ditutup menguat antara Rp15.100 hingga Rp15.200 per dolar AS.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel