Bisnis.com, JAKARTA – Pada perdagangan Senin (11/11/2024), rupiah menguat terhadap dolar AS pasca The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Kamis (7/11/2024). . 2024) waktu setempat.
Rupiah menguat 0,06% atau 9 poin menjadi Rp15.663 per dolar AS, menurut Bloomberg. Sedangkan indeks dolar AS menguat 0,01 persen menjadi 105,00.
Di sisi lain, beberapa mata uang Asia lainnya justru dibuka melemah. Yen Jepang dibuka melemah 0,36%, sedangkan dolar Hong Kong dibuka melemah 0,37%.
Selain itu, dolar Singapura dan dolar Taiwan terdepresiasi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,28%. Begitu pula peso Filipina dan ringgit Malaysia yang masing-masing melemah 0,40% dan 0,43% terhadap dolar AS.
Sementara itu, won Korea Selatan dan yuan Tiongkok masing-masing menguat 0,18% dan 0,09%. Sementara itu, baht Thailand juga menguat 0,04%.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (8/11/2024), rupiah menguat 0,43% atau 68 poin hingga diperdagangkan pada Rp 15.672 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar turun 0,01% menjadi 104,5.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, beragam emosi mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan akhir pekan lalu.
Dari luar negeri, rupee mendapat sentimen positif seiring The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% dari 4,5%.
Ketua Fed Jerome Powell mencatat bahwa perekonomian AS tetap stabil dan The Fed akan terus melonggarkan kebijakan moneternya, meskipun dengan hati-hati.
Meski demikian, terdapat opini negatif terhadap kemenangan Donald Trump dalam pertarungan pemilu presiden di Amerika. Sebab, kebijakan Trump ke depan dinilai lebih proteksionis. Mood kemenangan Trump diperkirakan akan mengkhawatirkan perekonomian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia diperkirakan akan mewaspadai dampak Trump yang dapat mengakibatkan berlanjutnya perang dagang dan kebijakan pengetatan suku bunga AS.
Selain itu, pemerintah harus memprioritaskan program-program yang sejalan dengan prinsip kehati-hatian anggaran. Rencana pengurangan dan redistribusi subsidi bahan bakar merupakan langkah tepat.
Sejalan dengan sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada Senin (11/11/2024) namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp 15.600-15.690 per USD.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel