Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Selasa (8/6/2024) di level Rp16.189,5 per dolar AS. Rupee dibuka melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya.

Rupee dibuka melemah hanya 0,5 poin menjadi rupee 16.189,5, menurut data Bloomberg. Di saat yang sama, indeks dolar AS terlihat menguat sebesar 0,05% dan mencapai level 102,74.

Sementara itu, beberapa mata uang di kawasan Asia Pasifik dibuka melemah. Misalnya saja yen Jepang yang melemah 0,51%, dolar Hong Kong 0,08%, dan dolar Taiwan 0,16%.

Mata uang lain yang melemah adalah Rupee India yang menguat 0,11%, Yuan Tiongkok 0,16%, dan Peso Filipina 0,05%.

Meski demikian, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan berfluktuasi pada perdagangan hari ini, namun akan ditutup menguat antara Rp 16.140-16.210.

Ada sejumlah emosi yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Di luar negeri, Bank Sentral AS (FED) diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 50 poin pada bulan September dan mungkin mengakhiri tahun ini dengan penurunan sebesar 100 poin.

Kemudian, data indeks manajer pembelian swasta menunjukkan sektor jasa Tiongkok berkembang lebih besar dari perkiraan pada bulan Juli, menunjukkan beberapa aspek perekonomian tetap stabil meskipun terjadi perlambatan dalam aktivitas manufaktur.

Data tersebut membantu meningkatkan sentimen terhadap Tiongkok, yang merupakan sektor komoditas lemah dan kuat dalam perekonomian.

Sementara di dalam negeri, perekonomian Indonesia berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp5.536,5 triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan (ADHK) sebesar Rp3,231 triliun. Jika melihat sumber pertumbuhan pada triwulan II tahun 2024, industri manufaktur menjadi sumber pertumbuhan utama.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh bisnis konstruksi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,67%, bisnis dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,63%, dan informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,5%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel