Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di level Rp 16.475 pada Jumat (21/06/2024) setelah Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level yang sama. acuan atau BI rate Pelemahan terjadi pada mata uang yang membukukan penguatan.
Rupee dibuka melemah 45 poin atau 0,27% pada Rp 16.475 terhadap dolar, berdasarkan data Bloomberg. Indeks dolar naik 0,03% menjadi 105,61.
Pada saat yang sama, sebagian besar mata uang lain di Asia melemah. Yen Jepang misalnya melemah 0,02%, lalu won Korea 0,38%, dan rupee India 0,23%. Baht Thailand dan Ringgit Malaysia masing-masing melemah 0,02% dan 0,11%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Asuibi memperkirakan rupiah hari ini akan berfluktuasi namun ditutup melemah pada kisaran Rp16.420 – Rp16.500 per dolar AS.
Sebelumnya, dia mengatakan pelemahan rupiah terjadi setelah Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan BI rate pada Juni 2024 sebesar 6,25%. Selain itu, suku bunga deposito naik menjadi 5,50% dan suku bunga pinjaman sebesar 7%.
BI, lanjutnya, terus memimpin kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pinjaman dan pembiayaan bank untuk dunia usaha dan rumah tangga.
Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan sejalan dengan kebijakan moneter yang mendukung stabilitas dan merupakan langkah preventif yang berwawasan ke depan untuk memastikan inflasi memenuhi target 2,5% ± 1% pada tahun 2024 dan 2025.
“Kebijakan tersebut akan didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stabilitas rupiah dan masuknya modal asing,” kata Ibrahim, Kamis (20/06/2024).
Ibrahim mengatakan BI memperkirakan perekonomian global akan tumbuh lebih besar dari perkiraan sebelumnya, yaitu mencapai 3,2% pada tahun 2024. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di India dan Tiongkok, meskipun ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi karena prospek perekonomian global yang lebih kuat.
Trader juga mengharapkan panduan lebih lanjut dari AS. Sementara itu, Bank of England (BoE) kemungkinan tidak akan mengubah suku bunganya pada pertemuan mendatang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel