Bisnis.com, Jakarta – Pada perdagangan hari ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah menjadi Rp 15.526 (2/9/2024). Rupee melemah bersama sebagian besar mata uang Asia lainnya.
Pada pukul 09.00 WIB, berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,46% ke Rp 15.526 per dolar. Indeks dolar AS naik 0,01% menjadi 101,70.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka berbeda. Yen Jepang turun 0,03%, dolar Singapura turun 0,02%, dolar Taiwan turun 0,18%, won Korea Selatan turun 0,19%, dan peso Filipina turun 0,29%.
Rupee India kemudian mendatar, yuan China melemah 0,21%, ringgit Malaysia 0,38%, dan baht Thailand 0,37%.
Direktur Profit Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah hari ini ditutup pada Rp 15.440-Rp.
Ibrahim mengatakan indeks dolar AS menguat dalam perdagangan baru-baru ini karena investor fokus pada data inflasi utama sebagai petunjuk penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan.
“Fokus minggu ini adalah data produk domestik bruto AS dan data harga PCE atau tingkat inflasi The Fed untuk indikator ekonomi lainnya,” ujarnya.
Pasar memperkirakan peluang 63,5% penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan September dan peluang 36,5% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September, menurut alat CME FedWatch.
Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan nilai tukar rupee pada bulan lalu naik 5%.
Hingga akhir tahun, Bank Indonesia memperkirakan kisaran Rp15.700 hingga Rp16.100 per dolar. BI optimistis nilai tukar akan terus menguat, salah satunya adalah peningkatan cadangan devisa.
“Dan ini cukup untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah,” kata Ibrahim.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel