Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (dolar AS) melemah hingga Rp 15.528 pada Jumat (10/4/2024) Anjloknya nilai tukar rupiah juga mengiringi dolar.

Melansir Bloomberg, rupee melemah 99,50 poin atau 0,64% menjadi Rp 15.528 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS melemah 0,07% menjadi 101,91.

Sementara mata uang terbanyak di Asia dibuka melemah. Ringgit Malaysia melemah 0,31%, baht Thailand melemah 0,11%, peso Filipina melemah 0,02%, dan yen China melemah 0,11%.

CEO PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada beberapa emosi yang mempengaruhi pergerakan rupiah saat ini. dari luar negeri Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Menunjukkan Jumlah Pekerja Sektor Swasta AS Melebihi Ekspektasi pada September 2024

Selain itu, prospek meningkatnya konflik di Timur Tengah dapat mengganggu aliran minyak mentah dari wilayah ekspor utama. Hal ini membayangi prospek pasokan global yang semakin menguat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengindikasikan terbuka terhadap penurunan suku bunga acuan lebih lanjut hingga akhir tahun ini. Penurunan suku bunga acuan mengikuti rendahnya inflasi. Nilai tukar rupee dan pertumbuhan ekonomi yang stabil

BI terus memantau perkembangan perekonomian, seperti suku bunga di Amerika Serikat dan Eropa. termasuk perkembangan perekonomian Tiongkok, momentum penurunan suku bunga acuan BI diharapkan dapat mendukung kelanjutan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terutama berlaku untuk sistem perbankan.

Pelonggaran kebijakan moneter BI diharapkan dapat mengurangi biaya modal. Hal ini akan mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan.

Senada dengan sentimen di atas, Ibrahim memperkirakan nilai tukar rupee akan berfluktuasi. Namun akan ditutup melemah pada kisaran Rp 15.410 – Rp 15.500 per USD pada hari ini.

Sementara itu, Kepala Ekonom BCA Group David Sumual mengatakan rupee diperkirakan akan menguat pada akhir tahun ini. Hal ini didukung oleh penurunan suku bunga acuan. Namun, kenaikan rupee akan terhambat oleh tingginya ketegangan di Timur Tengah.

“Banyak faktor yang mempengaruhi. Namun yang jelas faktor terkuatnya adalah tensi antara suku bunga dan kondisi The Fed di Timur Tengah,” tutupnya.

Ia juga memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan sulit turun di bawah Rp 15.000. Rupiah diperkirakan bergerak antara Rp15.300 – 15.800.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun. dihasilkan dari keputusan investasi pembaca

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.