Bisnis.com, JAKARTA – Selasa (23/7/2024) Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. Selain rupee, yuan Tiongkok juga terdepresiasi di tengah kekhawatiran pasar atas eskalasi perang dagang AS-Tiongkok pasca mundurnya Joe Biden dari pencalonan presiden AS.

Rupiah melemah 0,04% atau 6,5 poin menjadi Rp 16.213 per dolar AS, berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB. Sementara Indeks Mata Uang Paman Sam terlihat stagnan di level 104,31.   

Sementara itu, beberapa mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS, yakni yuan Tiongkok melemah 0,01%, rupee India 0,03%, peso Filipina 0,09%, dan dolar Hong Kong 0,01%.

Sementara mata uang Asia masih belum kebal terhadap dolar AS, yakni yen Jepang menguat 0,63%, dolar Singapura menguat 0,06%, dolar Taiwan menguat 0,09%, won Korea menguat 0,13%, dan ringgit Malaysia menguat 0,13%. Ini meningkat sebesar 0,09%. 0,20%.

Chief Profit Officer Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ketidakpastian pemilu presiden AS pasca mundurnya Joe Biden juga berdampak pada pasar keuangan.

“Bahkan ketika ketidakpastian politik AS mendorong dana safe-haven ke emas, kekuatan dolar membatasi aliran itu,” kata Ibrahim dalam catatan penelitiannya, Selasa (23/07/2024).

Namun, kata dia, emas akan terus mencatatkan kenaikan yang kuat tahun ini di tengah meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga mulai September 2024.

Di sisi lain, bank sentral Tiongkok, PBoC, memutuskan untuk menurunkan suku bunga kebijakan pada sesi pertama pasar Asia. PBoC memangkas suku bunga acuan 1 tahun dan 5 tahun sebesar 10 bps menjadi 3,35% dan 3,85%.

Kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter AS akibat prospek Donald Trump menjadi presiden membuat pelaku pasar mewaspadai aset-aset yang diekspos ke Tiongkok. 

Sementara di dalam negeri, kata dia, ambisi Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% dalam lima tahun kepemimpinannya akan sulit tercapai jika struktural Indonesia bermasalah. tidak mendekati perekonomian.

Gara-gara permasalahan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia terhenti di kisaran 5% selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Target kampanye presiden Jokowi pada tahun 2014 untuk meningkatkan perekonomian Indonesia sebesar 7% tidak pernah tercapai.

“Untuk perdagangan besok Rabu [24/24], rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada kisaran Rp16.200 hingga Rp16.260 per dolar AS,” ujarnya.

—————

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel