Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus mencatatkan peningkatan kinerja pada kuartal pertama dan semester tahun ini, yang menunjukkan kemajuan perseroan menuju revisi target panduan kinerja EBITDA tahun 2024.

Berdasarkan pernyataan kinerja GOTO yang dipublikasikan pada Selasa (30/07/2024), EBITDA grup yang disesuaikan pada kuartal kedua tahun 2024 (3 bulan) berkurang menjadi kerugian EBITDA sebesar Rp 48 miliar, meningkat 95% dibandingkan periode tersebut. , seperti tahun lalu. dan kerugian EBITDA sebesar Rp 885 miliar. 

Perhitungan ini merupakan perhitungan proforma yang menghitung seolah-olah Tokopedia dan bisnis pengiriman dan pemenuhan GoTo Logistics (GTL) terkait telah dibubarkan pada 1 Januari 2023.

Dalam basis 6 bulan, kerugian EBITDA grup yang disesuaikan juga meningkat sebesar 92%, menjadi kerugian EBITDA sebesar Rp150 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan kerugian EBITDA sebesar Rp1,78 miliar.

“Catatan kinerja yang baik ini didukung oleh pertumbuhan pengguna di segmen layanan ekonomi On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pinjaman dan disiplin pengelolaan pengeluaran usaha,” tulis manajemen GOTO, dalam keterangannya. pers. Selasa (30/7/2024).

Manajemen GOTO lebih lanjut menggarisbawahi bahwa sehubungan dengan rencana dan investasi yang akan dilakukan perusahaan untuk mendukung pertumbuhannya, khususnya dalam bisnis Teknologi Finansial yang berkembang pesat, perusahaan telah menetapkan pedoman penyesuaian kinerja EBITDA Grup untuk seluruh tahun keuangan. 2024.

Pendapatan semakin meningkat

Sumber: GOTO

Dalam 6 bulan, jika dihitung secara proforma, total pendapatan GoTo Group meningkat 28% menjadi Rp 8,43 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,60 triliun. Laba bersih pun meningkat 87% menjadi Rp6,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,52 triliun.

Sedangkan secara bersih, laba bersih 6 bulan sebesar Rp9,71 triliun dan laba bersih GOTO meningkat 12% dari Rp6,88 triliun menjadi Rp7,74 triliun.

Patrick Walujo, Chief Executive Officer GoTo Group, menjelaskan pertumbuhan pesat di kuartal II kembali mengukuhkan strategi fokus di pasar massal.

“Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh pengguna kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun yang khawatir dengan harga. “Perubahan ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan pendapatan dan terus berkomitmen mencapai kesuksesan EBITDA Grup sepanjang tahun buku 2024,” ujarnya dalam keterangan pers.

“Pada akhir tahun pertama saya sebagai CEO, Perusahaan mencatatkan fundamental terkuatnya hingga saat ini dan saya bangga telah berperan dalam peningkatan ini. Saya adalah bagian dari tim yang kuat dan dukungan dari talenta-talenta baru telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut. 

Dalam acara yang sama, Jacky Lo, Chief Financial Officer GoTo Group, menjelaskan pada kuartal II-2024, GoTo mencatatkan pertumbuhan pesat dengan nilai transaksi bruto (GTV) grup mencapai Rp63,2 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun lalu. tahun sebelumnya. . , sedangkan total pendapatan Grup meningkat sebesar 39% YoY.

“Pertumbuhan ini dicapai seiring dengan penurunan biaya operasional dan peningkatan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan dari tahun ke tahun selama delapan kuartal berturut-turut. “Dalam situasi ini, kami yakin perusahaan berada di jalur yang tepat untuk terus tumbuh dan sekaligus tetap berkomitmen mencapai tujuan profitabilitas,” kata Jacky.

Biaya tunai tetap Grup menurun sebesar 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan biaya umum perusahaan menurun sebesar 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. GoTo juga terus mencatatkan arus kas dan posisi keuangan yang kuat. Per 30 Juni 2024, perseroan memiliki kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp 22 triliun (setara US$1,34 miliar).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Canal WA