Bisnis.com, JAKARTA – Institute of Economic Development and Finance (Indef) dalam risetnya menunjukkan pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) peserta pilot project pangan gratis rata-rata meningkat.

Sedangkan pilot project program pangan gratis telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota antara lain Bandung, Bekasi, Bogor, Jakarta Timur, Makassar, Malang, Medan, Semarang, Solo, dan Surabaya.

“UKM yang terlibat dalam pilot project ini mengalami peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 33,68%,” kata Ketua Eksekutif Indef Esther Sri Astuti dalam rapat umum Indef, Kamis (17/10/2024).

Lebih spesifiknya, UKM di Bandung yang mengikuti pilot project ini mengalami peningkatan pendapatan bersih sebesar 1,70%, Bekasi sebesar 15,78%, dan Bogor sebesar 78,96%.

Kemudian pendapatan UMKM di Makassar meningkat sebesar 49,97%, Malang sebesar 28,26%, Medan sebesar 68,01%, Semarang sebesar 55,09%, Solo sebesar 37,08% dan Surabaya sebesar 31,85%.

Untuk Jakarta Timur, Indef mencatat laba bersih tidak mengalami peningkatan. Pasalnya, MSF ini mengarahkan seluruh sumber daya produksi hariannya untuk berpartisipasi dalam produksi pangan dalam proyek percontohan program pangan gratis.

Di sisi lain, program pangan bergizi gratis juga memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di UKM. Dalam kajiannya, Esther menyebutkan tambahan tenaga kerja yang terlibat dalam program percontohan ini sebanyak 3 orang.

“Terdapat rata-rata peningkatan tenaga kerja UMKM terlihat dari pilot project di 10 kabupaten/kota yang jumlah orangnya hanya 3 orang,” kata Esther.

Bahkan saat pemaparan Esther, rata-rata jumlah pekerja di Kota Makassar mencapai 28 orang. Setelah itu, saat mengikuti Pilot Project Makanan Bergizi, penambahan staf mencapai 36 orang. 

Dengan demikian, Makassar mempunyai tambahan angkatan kerja sebanyak 8 orang, menjadikannya kota/kabupaten dengan pertumbuhan tenaga kerja tertinggi di antara kabupaten/kota peserta pilot project ini. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di Jakarta Timur yang tidak menambah jumlah tenaga kerja. 

Sebagai referensi, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 telah mempertimbangkan program pangan gratis dalam kebijakan ke depan.

Program berorientasi pelajar dilaksanakan melalui UMKM lokal sebagai unit penyediaan pangan untuk memberikan makanan bergizi kepada pelajar penerima manfaat. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA