Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah berencana meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) sebesar 5 gigawatt (GW) pada tahun 2030.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTK) Kementerian ESDM Inia Listiani Dewi mengatakan, target tersebut juga masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2025-2035. Sesuai Rencana Umum Ketenagalistrikan Pemerintah (RUKN). 

“RUKN sedang pembahasan, kemudian akan dibuat RUPTL baru yang memuat target 5 tahun ke depan. Seperti dikutip Minggu (29/09/2024) di situs ESDM, “kita sudah tahu langkahnya 5 GW, jadi kita membutuhkan 5 GW tenaga angin pada tahun 2030.”

Menurut Enya, Indonesia memiliki potensi sumber daya angin yang sangat besar dan merupakan sumber energi baru terbarukan terbesar kedua setelah tenaga surya. 

Potensi angin Indonesia terdapat di kawasan wisata seperti Indonesia Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Selatan, kata Inya.

“Kedepannya PLTB bisa dijadikan objek wisata di Eropa, khususnya di Belanda, selain sebagai sumber energi,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kapasitas pembangkit listrik tenaga angin Indonesia sebesar 154,6 GW, yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai sebesar 60,4 GW dan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai sebesar 94,2 GW. 

Jika lebih rinci, wilayah timur Indonesia (Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara) mempunyai potensi mencapai 40% potensi angin nasional. 

Namun potensi pemanfaatan PLTB angin pada tahun 2024 masih sangat kecil yakni hanya 152,3 megawatt (MW). Sementara itu, pemerintah berencana meningkatkan kapasitas PLTB menjadi 37 GW pada tahun 2060.

Oleh karena itu, ENIA menekankan perlunya kolaborasi dan kerja sama dengan komunitas internasional untuk mengelola pasokan listrik berbasis EBT, khususnya investasi tenaga angin. 

Ia mengapresiasi kerja sama Kementerian ESDM dan Energy Transition Partnership – United Nations Office for Project Services (ETP-UNOPS) dalam mengembangkan rangkaian kajian pengembangan PLTB di Indonesia.

“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan besar terhadap rekomendasi UNOPS sebagai upaya strategis percepatan pengembangan tenaga angin di Indonesia, dan bersama-sama kita dapat mewujudkan dan meningkatkan sektor energi terbarukan di Indonesia,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel