Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi dan Penanaman Modal Rozan Roslani mengatakan pemerintah akan terus memantau perubahan lanskap politik Amerika Serikat, terutama untuk memastikan tidak berdampak negatif terhadap pelaksanaan investasi di Indonesia.
Amerika Serikat (AS) sendiri masuk dalam enam besar negara penanaman modal asing di Indonesia dari tahun ke tahun. Namun, Presiden terpilih AS Donald Trump berjanji akan memprioritaskan kebijakan ekonomi proteksionis.
Oleh karena itu, ada kekhawatiran bahwa di bawah kepemimpinan Trump, AS akan lebih hemat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Rosan tak menampik munculnya kekhawatiran tersebut.
“Kita lihat saja ya, Trump benar-benar mendorong America First,” kata Roseanne kepada wartawan usai Rakornas dan Pemerintah Daerah di Sentul, Bogor, Kamis (11/7/2024).
Dia menjelaskan, Trump menaikkan tarif barang impor, terutama yang berasal dari Tiongkok, pada masa kepemimpinannya di AS pada 2017-2021. Persoalannya, Tiongkok merupakan salah satu negara mitra utama Indonesia dalam konteks perekonomian.
Oleh karena itu, lanjut Rosan, pemerintah akan terus memantau kebijakan Trump ke depan.
“Jika berdampak pada Tiongkok, pasti berdampak pada kita,” jelasnya.
Ia pun mengaku telah bertemu dengan beberapa perusahaan Amerika yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di industri hijau. Ia mencontohkan, ExxonMobil ingin berinvestasi pada pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) untuk energi bersih.
Untuk itu, Rosan memperkirakan investasi AS akan terus mengalir ke Indonesia. Namun, dia tidak merinci besaran investasi yang direncanakan.
“Kita lihat saja, tapi yang pasti investasi sumber energi baru dan terbarukan akan selalu menjadi prioritas semua negara, termasuk Amerika Serikat,” tutupnya.
Presiden Prabowo Subianto sendiri dijadwalkan melakukan kunjungan kerja kenegaraan pada Jumat (8/11/2024) hingga Minggu (24/11/2024). Salah satu negara yang akan dikunjungi Prabowo adalah Amerika Serikat.
Rosan belum bisa memastikan apakah Prabowo akan bertemu dengan Trump dalam kunjungan kerjanya ke AS. Meski demikian, ia memastikan Prabowo akan bertemu dengan Presiden AS saat ini Joe Biden. Pemerintahan Trump berhemat pada investasi
Saat Trump menjadi presiden Amerika Serikat, investasi atau penanaman modal asing dari Amerika Serikat ke Indonesia selalu lebih rendah dibandingkan sebelum dan sesudahnya.
Berdasarkan data Badan Penanaman Modal dan Penanaman Modal/Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total penanaman modal asing (FDI) asal Amerika Serikat ke Indonesia mencapai $4.949,5 miliar selama periode 2017-2020 atau pemerintahan Trump.
Rinciannya: $1.992,8 juta pada tahun 2017, $1.217,6 juta pada tahun 2018, $989,3 juta pada tahun 2019, dan $749,7 juta pada tahun 2020. Artinya, investasi AS di Indonesia selalu menurun dari tahun ke tahun selama pemerintahan Trump. .
Penurunan ini juga terlihat jika dibandingkan dengan pemerintahan presiden AS sebelum dan sesudah Trump.
Pada masa pemerintahan kedua Barack Obama (2013-2016), misalnya, implementasi FDI AS di Indonesia mencapai $5.790,3 juta. Jumlah ini sekitar 17% lebih tinggi dibandingkan FDI AS di Indonesia pada masa pemerintahan Trump ($4,949.5 juta).
Bahkan, dibandingkan pemerintahan Joe Biden (2021-2024), investasi AS di Indonesia terlihat semakin ekonomis di bawah pemerintahan Trump. Dari tahun 2021 hingga September 2024, aliran masuk FDI AS ke Indonesia berjumlah $11,668.5 juta.
Artinya, investasi AS di Indonesia pada masa pemerintahan Biden ($11,668.5 juta) meningkat sekitar 135% dibandingkan dengan pemerintahan Trump ($4,949.5 juta).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA