Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto periode 2024-2029 mengumumkan Indonesia akan mengeluarkan dana impor bahan bakar minyak (BBM) sebesar USD 20 miliar per tahun atau setara Rp 319,37 triliun (dengan kurs Rp 15.968/USD ) . .

Karena itu, Prabowo kemudian menyatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, ia ingin Indonesia beralih ke energi hijau dengan mengurangi konsumsi bahan bakar.

“Kita mengimpor solar senilai US$20 miliar setiap tahunnya, jadi bisa dibayangkan berapa banyak penghematan yang bisa kita capai dengan beralih ke biofuel,” kata Prabowo dalam forum internasional Qatar Economic Forum, seperti dikutip Jumat (17/05/2024). .

Pria berstatus Menteri Pertahanan ini juga mengatakan, pihaknya ke depan berniat memproduksi solar dari minyak sawit. Menurutnya, hal ini akan mendongkrak pembangunan Indonesia.

Prabowo juga mengumumkan perekonomian Indonesia bisa tumbuh hingga 8% dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

“Saya sangat yakin, saya sudah bicara dengan ahli saya, saya sudah mempelajari angka-angkanya. “Saya sangat yakin, kita bisa dengan mudah mencapai 8% [pertumbuhan] dan saya bertekad untuk melampaui [pertumbuhan 8%] ini dalam dua hingga tiga tahun,” ujarnya.

Prabowo mengatakan pertumbuhan negara sebesar 8 persen disebabkan oleh produksi pangan pertanian, distribusi pangan, dan energi.

Di sisi lain, Prabowo menyatakan kebijakan hilirisasi pengurangan impor tidak berarti Indonesia akan menjadi negara yang menganut konsep ekonomi proteksionis. Ia ingin Indonesia menjadi negara industri terkemuka, bukan sekadar pengekspor bahan mentah.

“Kita ingin melakukan industrialisasi dan sumber daya alam kita harus dilindungi demi kesejahteraan rakyat. Kita harus mendapatkan manfaat penuh dari hal itu. Kita tidak bisa terus-terusan mengimpor produk industri. Ini tidak adil bagi rakyat kita.” – dia menyimpulkan.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel