Bisnis.com, Jakarta – Indonesia mengekspor total 30 kontainer produk ikan senilai 1,315 miliar dolar atau setara 19,79 miliar rupiah ke China, Amerika Serikat, Australia, Vietnam, Filipina, dan Yordania. Peluncuran ekspor 30 kontainer tersebut akan dilakukan secara bertahap pada 11 hingga 13 Oktober 2024.

Ekspornya meliputi tuna sirip kuning beku, cakalang beku, cumi beku, bandeng beku, barramundi beku, dan kakap. 

Peluncuran ekspor ini menjadi simbol bahwa produk ikan Indonesia tetap menjadi favorit di pasar internasional, kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangannya, Minggu (13/10/2024).

Trenggono mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan utama ekspor akibat menurunnya daya beli masyarakat menjadi tantangan bagi Indonesia untuk memenuhi target ekspor perikanan. 

Untuk itu, pemerintah terus mendorong upaya diversifikasi pasar ekspor perikanan ke pasar potensial untuk mencapai target ekspor perikanan sebesar $7,2 miliar pada tahun 2024.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk mendukung para pelaku usaha. Dari produksi bahan baku berkualitas hingga Good Manufacturing Practices (GMP), sistem jaminan kualitas di seluruh rantai pasokan, sistem logistik dan distribusi yang andal.

Selain itu, pemerintah juga memberikan akses pasar dan promosi yang tepat untuk meningkatkan kinerja ekspor dalam negeri, baik di pasar inti maupun pasar potensial.

“Saya berharap kedepannya ekspor perikanan semakin meningkat sehingga berdampak pada masyarakat khususnya para nelayan,” ujarnya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor ikan Indonesia periode Januari hingga Agustus 2024 mencapai $3,73 miliar dengan volume 896.000 ton.

Ekspor utama Indonesia meliputi udang sebesar 27,8%, diikuti tuna dan bonito sebesar 17,5%, cumi-cumi, sotong dan sotong sebesar 14,1%, kepiting dan rajungan sebesar 9,6%, alga sebesar 6,1% dan nila sebesar 1,6%.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo menyatakan, ikan cakalang merupakan produk perikanan yang banyak diminati di pasar internasional dan menjadi produk ekspor utama Indonesia ke AS dengan menyumbang 12,3% ikan. produk. total ekspor produk perikanan ke negara yang bersangkutan.

Sedangkan kontribusi ekspor barel periode Januari-Agustus 2024 di pasar Jepang sebesar 24,2%, Vietnam 18,0%, Australia 39,5%, Filipina 50,7%, dan Yordania 97,7%. 

“Tentunya ini menjadi kado tahun tuna mengingat ikan bonito Indonesia menjadi favorit di pasar internasional,” pungkas Budi. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel