Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah menargetkan investasi pembangunan infrastruktur sebesar Rp6,445 triliun pada 2020-2024. Hal itu juga tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024.

Ubaidi S. Hamidi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Keuangan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mengatakan APBN hanya akan memenuhi 37% dari target tersebut atau Rp 2,385 triliun.

Di sisi lain, Ubaidi mengatakan Rp1,353 triliun diharapkan dipenuhi dari Badan Usaha Ekonomi Negara (BUMN) atau Badan Usaha Ekonomi Daerah (BUMD).

“Dan diharapkan bisa dicover dari badan usaha swasta sebesar Rp2,707 triliun,” ujarnya dalam acara Press Tour, Jumat (19/7/2024).

Ubaidi mengungkapkan, kebutuhan investasi untuk membiayai investasi infrastruktur, khususnya penyediaan layanan air minum, diperkirakan mencapai Rp 123,5 triliun.

Dari jumlah tersebut, hanya Rp77,9 triliun yang dibiayai APBN dan Rp15,6 triliun dari APBD. Sisanya sebesar Rp 29,9 triliun diperkirakan akan dibiayai oleh pihak swasta.

Ubaidi mengatakan keterbatasan APBN dalam mendanai investasi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target penyediaan layanan air minum pada tahun 2030.

Target-target tersebut antara lain menyediakan 100 persen rumah tangga akses terhadap air minum yang layak, 30 persen rumah tangga memiliki akses terhadap air minum perpipaan, dan membangun sambungan air minum rumah tangga untuk 10 juta rumah tangga.

Ia menegaskan, keterbatasan APBN tidak menjadi hambatan dalam implementasi komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur air minum di Tanah Air.

“Pemerintah terus berupaya aktif untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti penyediaan air bersih bahkan air minum,” ujarnya.

Sementara itu, pada awal Juli 2024, Kementerian Keuangan menyatakan sedang membantu Penanggung Jawab Proyek Koperasi (PJPK) dalam pelaksanaan empat proyek SPAM yang saat ini sedang berjalan rencana KPBU untuk menyediakan air minum bagi masyarakat.

Keempat proyek tersebut antara lain proyek KPBU SPAM Regional Umbulan di Jawa Timur, proyek KPBU SPAM Kota Bandar Lampung, proyek KPBU SPAM Semarang Barat, dan proyek KPBU SPAM Kota Pekanbaru. 

Ia menambahkan, nilai investasi keempat proyek tersebut mencapai Rp4,6 triliun yang bertujuan untuk berkontribusi dalam peningkatan jumlah sambungan residensial dengan total 500.000 sambungan residensial.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel