Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton untuk menutupi cadangan beras pemerintah (GST), seiring dengan perkiraan penurunan produksi beras nasional sebesar 2,43% pada tahun ini.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, perolehan 1 juta ton beras impor tersebut memperhitungkan sisa produksi dan perkiraan cadangan beras yang perlu dipertahankan hingga Februari 2025.

“Ini mewakili 1 juta ton lagi. “1 juta ton tentu melihat sisa produksinya, lalu berapa cadangan yang harus kita dapatkan sampai Februari nanti,” kata Arief saat ditemui di Sekretariat Kementerian Kehutanan, Selasa (29/10/2024). .

Sejalan dengan itu, Arief mengatakan pemerintah sedang memperkuat produksi beras dalam negeri. Ia mengatakan, produksi padi pada Desember-Februari memang historis menurun sehingga diperlukan cadangan pangan.

Jika produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, pemerintah akan mengisi cadangan pangan melalui pembelian di luar negeri.

“Kita semua berusaha memproduksi di dalam negeri tapi proyeksi BPS memang rendah, kita perlu punya cadangan,” kata Arief.

Namun, pada tahun ini pemerintah menyetujui mendatangkan beras impor sebanyak 3,6 juta ton. Merujuk Prakiraan Neraca Pangan 25 September 2024, realisasi impor beras Januari-Agustus 2024 mencapai 2,9 juta ton, sedangkan pada September-Desember 2024 pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton. Dengan demikian, total impor beras pada tahun ini mencapai 4,4 juta ton.

Bagan Contoh Wilayah Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya menyebutkan produksi beras untuk keperluan pangan penduduk diperkirakan mencapai 30,34 juta jiwa. Jumlah tersebut turun 760 ribu ton atau 2,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan produksi terjadi pada periode Januari-April 2024 sebesar 1,91 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun BPS menyebutkan pada periode Mei-Agustus dan periode September-Desember produksi beras diperkirakan meningkat masing-masing sebesar 0,16 juta ton dan 1 juta ton.

Sedangkan total konsumsi beras pada periode Januari-Desember 2024 mencapai 30,92 juta ton atau meningkat 310.000 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel