Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akan segera meluncurkan laboratorium pengujian perangkat telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara bernama Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BPPPT) atau Indonesia Digital Test House (IDTH).

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, laboratorium memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, termasuk peralatan komunikasi.

Budi juga mengatakan laboratorium IDTH merupakan laboratorium terbesar di Asia Tenggara. Perpustakaan hebat ini juga ada di Vietnam.

“Presiden akan segera meluncurkan IDTH,” kata Budi di Tapos, Depok, Kamis (2/5/2024).

Menurut Budi, kehadiran BBPPT sebagai lembaga penelitian tidak hanya memastikan peralatan dan perangkat komunikasi memenuhi standar keamanan dan mutu tertinggi, tetapi juga memastikan adanya kesatuan yang diperlukan untuk membangun lingkungan teknologi yang kuat dan berkelanjutan.

Untuk itu, sebelum menjual perangkat seluler, Budi menegaskan setiap perangkat harus lulus uji sertifikasi IDTH. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut aman dari radiasi dan bahaya lainnya, serta cocok untuk penggunaan umum.

Salah satu fasilitas yang ada di IDTH adalah Laboratorium SAR & EMF. Laboratorium ini dapat melakukan pengujian untuk mengukur tingkat radiasi non-ionisasi dari gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat TIK yang tertanam di dalam tubuh manusia, seperti ponsel dan PC.

Uji termal ponsel memerlukan waktu satu hari penuh dan bergantung pada jenis perangkat yang diuji. Penguji radiasi ini dirancang agar aman untuk penggunaan umum.

Budi mengatakan pembangunan laboratorium IDTH memakan biaya sekitar Rp 1 juta.

“Pembangunannya sekitar Rp 1 triliun. Cara ujinya tergantung model, handphone, jam tangan, bahkan mobil listrik. Kalau diuji bisa dijual ke masyarakat,” ujarnya.

Sekadar informasi, BBPPT dibangun di Tapos Depok, Jawa Barat di atas lahan seluas 22.723 m2 dan luas bangunan 11.953 m2. Pusat ini memiliki teknologi terkini yang digunakan oleh para ahli di bidang pengujian dan pengukuran dengan menggunakan metode dan standar internasional.

Menurut Budi, IDTH dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan talenta SDM IT, salah satunya melalui kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai sarana pembelajaran seperti melakukan penelitian atau melakukan pekerjaan khusus.

Perpustakaan juga dapat menggunakan 5.000 tes per tahun untuk menggunakan data keamanan, pintu, dan kontrol komunikasi.

“Kedepannya IDTH tidak hanya menjadi lembaga penelitian dan riset saja, namun juga menjadi center of excellency atau pusat keunggulan baru dalam lingkungan digital Indonesia,” ujarnya.

Budi mengatakan IDTH memiliki 12 laboratorium, antara lain laboratorium EMC (Electromagnetic Compatibility), Laboratorium SAR & EMF, Laboratorium Keselamatan Listrik, dan Laboratorium Sains.

Saat ini, Laboratorium Radio Daya Tinggi, Laboratorium Radio Daya Rendah, Laboratorium Laser dan Optik, Laboratorium Penyiaran, Laboratorium Kalibrasi RF, Laboratorium Kalibrasi Antena.

IDTH juga memiliki laboratorium klasifikasi optik dan laboratorium teknik elektro.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Saluran WA