Bisnis.com, JAKARTA–Tekanan terhadap aktivitas emiten rokok seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakan lebih awal, namun pada paruh kedua tahun 2024, kinerjanya anjlok dan kebijakan terbaru pemerintah terkait tata niaga rokok ini berdampak buruk. membuat banyak analis yang menaruh opininya di GGRM untuk update soal saham.

Saham GGRM kembali turun 2,22% pada Rabu (1/8) di harga Rp 15.400 per saham. Dengan harga tersebut, saham emiten rokok milik miliarder Susilo Wonowidjo itu anjlok 24,23% sejak awal tahun. Juga dikenal sebagai tahun hingga saat ini (YtD).

Analis telah mengubah target harga mereka, menurut Terminal Bloomberg. Dari 20 analis yang meliput GGRM, 8 merekomendasikan beli dan 5 merekomendasikan ditahan. dan 7 analis merekomendasikan jual.