Bisnis.com, Jakarta – PT Global Sukses Digital Tbk. (DOSS) tercatat di Bursa Efek Indonesia hari ini Rabu (7/8/2024). Harga saham DOSS langsung naik pada awal sesi pertama perdagangan.
Saham DOSS naik 34,81% atau 47 poin ke Rp 182 per saham pada awal perdagangan pagi ini, berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB. Oleh karena itu, harga awal saham DOSS lebih tinggi dibandingkan harga awal Rp 135 per saham.
Pada pembukaan perdagangan, frekuensi perdagangan saham DOSS sebanyak 1.749 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19.955 saham.
Seperti diketahui, perusahaan pengelola DOSS Camera Store ini akan menjadi perusahaan ke-33 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. Saham perdana DOSS dicatatkan di papan pengembangan BEI. DOSS beroperasi di sektor barang konsumen non-inti dengan sub-industri elektronik konsumen.
Dalam penawaran umum perdana (IPO), harga penawaran saham DOSS dinaikkan menjadi Rp 135 per saham. DOSS menerbitkan 450 juta saham dalam IPO dan memperoleh pendanaan baru sebesar Rp 60,75 miliar.
Sedangkan total saham yang dicatatkan DOSS di BEI mencapai 1.725.000.000 lembar saham sehingga menghasilkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 232,87 miliar.
Berdasarkan laporan prospektus, DOSS berencana menggunakan 27,4% dana IPO untuk belanja modal seperti sewa dan renovasi tempat penjualan, pengembangan gerai baru maupun baru di Ratu Plaza Mall dan Perluasan gerai Banjarmasin. Semarang, Kandahari dan Medan pada tahun 2024–2025.
Rinciannya, perluasan area exit di Ratu Plaza Mall seluas 1.500 m2. Pembangunan gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari dan Medan akan mencakup satu gerai di setiap kota, yang akan menanggung biaya sewa dan renovasi gerai.
Sementara itu, sekitar 72,6% dihabiskan untuk aktivitas operasional inti yang meliputi pembelian, distribusi, inventaris, dan biaya operasional lainnya pada gerai lama dan gerai baru di berbagai kota.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel