Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia Telekomunikasi, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) melonjak 34,04% atau mencapai penolakan otomatis tertinggi (ARA) setelah resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (07/05/2024).

Saham DATA menguat 34,04% pada awal perdagangan pagi ini, menurut data BEI pukul 09:00 WIB; Naik 64 poin menjadi Rp 252 per saham. Dengan demikian, harga perdana saham DATA lebih tinggi dibandingkan harga penawaran umum perdana sebesar Rp 188 per saham.

Sementara frekuensi perdagangan saham DATA pada pembukaan sebanyak 3.500 kali dan volume saham yang diperdagangkan mencapai 425.780 lembar saham. Nilai transaksi (omzet) DATA mencapai Rp 10,71 miliar pagi ini.

Presiden DATA Richard Kartawijaya mengaku optimis dengan prospek bisnis perusahaan saat ini, khususnya di Indonesia, dimana penggunaan Internet broadband terus tumbuh. Menurutnya, IPO saham DATA menarik banyak minat investor.

Tingginya minat investor terhadap saham DATA menunjukkan bahwa investor menyikapi positif prospek bisnis Perseroan saat ini yang sangat baik dan trennya membaik. Tren positif kinerja Perseroan ini tidak terlepas dari tren kinerja yang sedang berjalan saat ini. Penetrasi fixed broadband di Indonesia rendah,” ujarnya, Selasa (7/5/2024) di Gedung BEI.

Berdasarkan prospektus, emiten berkode DATA ini akan menerbitkan 275 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp50 per saham. Saham tersebut mewakili 20% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Harga penawarannya Rp 188 per saham. Hasilnya, dana baru yang berpotensi menarik DATA sebesar Rp 51,7 miliar.

Seluruh dana IPO ini, setelah dikurangi seluruh biaya emisi sebesar Rp 19,97 miliar, akan digunakan DATA PT Fiber Media Indonesia (FMI) untuk membeli total 850 saham atau setara dengan itu. Jumlah tersebut mewakili 85% dari modal ditempatkan dan disetor penuh FPA.

Selain itu, Rp26,88 miliar akan dikeluarkan untuk pembelian aset; Rp16,90 miliar akan digunakan untuk pembelian peralatan modal DWDM (Tense Wavelength Division Multiplexing) dan Rp6,22 miliar untuk tiang jaringan serat optik.

Kemudian Rp 2,76 miliar dikeluarkan untuk pembelian kabel fiber optik. Rp 976,69 juta untuk pembelian 2 aset tetap berupa tanah, bangunan dan toko yang berlokasi di Ciputat dan Cibinong.

Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja seperti biaya pemasaran dan periklanan.

Untuk memfasilitasi aksi korporasi tersebut, DATA UOB telah menunjuk Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi efek tersebut. Saham DATA rencananya akan dicatatkan di BEI pada 7 Mei 2024 dengan masa penawaran umum perdana pada 5 April hingga 22 April 2024. Masa IPO selanjutnya akan berlangsung pada 29 April hingga 3 Mei 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA