Bisnis.com, JAKARTA –  Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi memperpanjang relaksasi harga eceran maksimum (HET) beras mulai Juni 2024. Petani masih gigit jari, lalu siapa yang diuntungkan?

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengatakan petani belum merasakan manfaat dari perpanjangan pelonggaran HET pada padi. Pasalnya, harga pengadaan negara (SPP) gabah masih dipatok Rp 6.000 per kilogram.

Henry menilai, pemerintah seharusnya menetapkan HPP gabah petani sebesar Rp7.000 per kilogram melalui peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadanan), dibandingkan memperpanjang relaksasi HET untuk beras.

“[HP Gabah] harus permanen karena kalau petani tidak mendapat untung Rp 6.000, mereka hanya perlu mengembalikan modal dari biaya produksi,” kata Henry saat dihubungi, Senin (3 Juni 2024).

Di sisi lain, berlanjutnya pelonggaran HET beras premium menjadi sekitar Rp14.900-15.800 per kilogram diharapkan memberikan peluang lebih besar bagi perusahaan beras besar untuk mendapatkan keuntungan. Pasalnya, menurut Henry, selisih antara HPP gabah petani dan HPP beras premium sangat besar.

“Marginnya sangat besar. Jadi keuntungan besar ada di tangan perusahaan-perusahaan besar yang kini banyak membeli gabah dan punya penggilingan padi. Mereka juga punya keterkaitan dengan perusahaan di bidang ritel,” kata Henry.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, pemerintah pada Minggu (2/6/2024) melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali memperpanjang relaksasi Harga Eceran Maksimum (MRP) beras kualitas medium dan tinggi mulai 2 Juni 2024. Kebijakan relaksasi sebelumnya berakhir pada 31 Mei 2024.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, perpanjangan relaksasi ini akan berlaku hingga terbit peraturan baru berupa Peraturan Badan (Perbadan) pelengkap Perbadan No. 7/2023 tentang HRT beras.

Arief mengatakan perpanjangan relaksasi tersebut merupakan upaya pemerintah mengatasi tantangan pasokan dan harga pangan di tengah fluktuasi harga komoditas global dan perubahan iklim yang berdampak pada produksi pangan dalam negeri.

Diskon HET untuk beras premium masih berkisar Rp 14.900 hingga 15.800 per kilogram tergantung wilayahnya. Harga rata-rata beras juga diturunkan menjadi Rp 12.500 hingga 13.500 per kilogram, tergantung daerahnya.

Sebelumnya, Perbadananul no. 7/2023 mengatur HET untuk beras premium sebesar Rp13.900 – 14.800 per kilogram dan untuk beras medium sebesar Rp10.900 – 11.800 per kilogram.

Mengutip panel harga pangan Bapanas, rata-rata harga beras pada Mei 2024 meningkat 14,49% (y/y) menjadi Rp15.560 per kilogram dibandingkan harga beras premium Mei 2023 sebesar Rp13.590 per kilogram.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA