Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk dalam kategori indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada tahun 2024. Mungkin.

MSCI telah mengumumkan bahwa perubahan ini akan dilakukan pada tahun 2024. 31 Mei dan akan mulai berlaku pada tahun 2024. 3 Juni Pada periode berikutnya, Indeks akan direvisi pada bulan Agustus tahun berikutnya, atau tepatnya publikasinya akan dilakukan pada tahun 2024. 12 Agustus Pada tanggal 2 September 2024

Morgan Stanley menambahkan emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk ke dalam kategori MSCI Global Standard Indexes. (TPIA) dan menerbitkan dua emiten yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR).

MSCI kemudian menambahkan nama PT Gudang Garam Tbk ke dalam kategori MSCI Global Small Cap Indexes. (GGRM), PT Mitra Keluarga Karjasehat Tbk. (MICA), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Compa Tbk. (ULTJ).

PT Astra Otoparts Tbk, emiten Grup Astra, tidak masuk dalam daftar pemilih. (AUTO), PT Astrindo Nusantara Tbk. (BIPI), PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP), PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP).

MSCI adalah singkatan dari Morgan Stanley Capital International yang merupakan indeks saham yang diterbitkan oleh lembaga riset internasional Morgan Stanley.

Untuk bisa masuk dalam indeks MSCI, suatu saham harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain kapitalisasi pasar yang besar, tingkat likuiditas yang tinggi, dan aksesibilitas bagi investor internasional.

Likuiditas dinilai oleh MSCI berdasarkan aktivitas perdagangan, memastikan bahwa saham diperdagangkan secara aktif dan tersedia bagi investor di seluruh dunia. Selain itu, saham-saham tersebut harus sesuai dengan klasifikasi sektoral dan geografis yang ditetapkan oleh MSCI.

Selain itu, MSCI merupakan perusahaan yang menawarkan indeks saham dan obligasi ternama dunia. Secara tidak langsung, MSCI membantu mengukur kinerja pasar pada area yang ditentukan oleh standar perhitungan MSCI.

Secara teori, ketika suatu saham masuk dalam indeks MSCI, sering kali hal tersebut menunjukkan peningkatan likuiditas dan perubahan persepsi pasar terhadap saham tersebut. Dimasukkannya dalam indeks global seperti MSCI merupakan sinyal positif bagi investor lokal dan internasional bahwa suatu saham memenuhi standar kinerja dan stabilitas tertentu.

Akibatnya, volume perdagangan saham-saham tersebut cenderung meningkat, karena banyak manajer investasi yang memantau indeks akan menambahkan saham-saham tersebut ke dalam portofolionya.

Misalnya, indeks MSCI dapat digunakan sebagai dasar reksa dana indeks atau produk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang dikelola oleh manajer investasi. Hal ini juga dapat meningkatkan kredibilitas dan visibilitas emiten di mata investor, sehingga dapat meningkatkan nilai saham karena meningkatnya permintaan, serta diversifikasi investor yang lebih luas, termasuk investor asing dan institusi.

____________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel