Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (EIB) mengumumkan daftar perpindahan emiten dari papan utama ke papan pengembangan. Dari 109 emiten yang diturunkan peringkatnya, mayoritas berasal dari sektor bahan baku dan konsumen non-siklus.

Bisnis merangkum sektor dari 109 emiten yang mengalami penurunan peringkat, mayoritas emiten berasal dari sektor bahan baku dan barang konsumsi non-siklus masing-masing sebesar 17,43% atau 19 emiten.

Selain kedua sektor tersebut, menyusul juga sektor keuangan dan infrastruktur yakni 14 emiten setara 12,8% dan 12 emiten setara 11,92%.

Berikutnya, sektor konsumer non-siklikal berjumlah 12 emiten dengan pangsa 11%, sedangkan sektor properti dan properti berjumlah 10 emiten dengan pangsa 9,17%.

Sisanya adalah sektor energi dengan 6 penghasil emisi, transportasi logistik dengan 5 penghasil emisi, teknologi dan industri masing-masing 4 penghasil emisi, serta sektor kesehatan dengan 3 penghasil emisi.

Seperti diketahui, Bursa baru saja melakukan perubahan pada kuotasi utama dan tabel pengembangan. Mekanisme perpindahan emiten dari papan utama atau papan ekonomi baru ke papan pengembangan dimaksudkan agar investor mempunyai klasifikasi yang jelas mengenai status perusahaan.

Status perusahaan yang dimaksud didasarkan pada kinerja fundamental, kapitalisasi pasar, dan kepatuhan terhadap ketentuan regulasi BEI.

Terkait dengan perjanjian ini, BEI mempunyai kewenangan untuk melakukan penilaian terhadap perusahaan tercatat dalam hal kepatuhan terhadap persyaratan dan mutasi dewan yang dilakukan setiap enam bulan yaitu pada bulan Mei dan November.

Syarat pertama, mulai Mei 2022, emiten harus memiliki kekayaan bersih positif pada laporan keuangan terakhir dan tidak menerima pemberitahuan tertulis III dari BEI pada tahun terakhir.

Syarat kedua, jumlah pemegang saham harus lebih dari 750 orang dengan SID dan jumlah saham yang beredar harus memenuhi persyaratan tertentu. Apabila saham free float tersebut 10% atau lebih, maka nilai kapitalisasi saham free float tersebut harus lebih dari Rp 200 miliar.

Apabila saham free float tersebut kurang dari 10%, maka nilai kapitalisasi saham free float tersebut harus lebih dari Rp 1 triliun. Selain itu, perusahaan harus memperoleh opini tanpa modifikasian untuk dua tahun buku terakhir berturut-turut.

Perusahaan yang terdaftar juga harus memenuhi salah satu dari tiga kriteria. Kriteria pertama adalah rasio harga/laba per saham (P/E) tidak lebih dari tiga kali rasio harga/laba pasar.

Kriteria kedua adalah rasio harga/buku tidak lebih dari tiga kali rasio harga pasar/PEV. Kriteria ketiga adalah nilai kapitalisasi ekuitas minimal Rp 12 triliun.   Daftar 10 emiten terupdate di tab utama BACA PT Bank Capital Indonesia Tbk BDKR PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk HATM PT Habco Trans Maritima Tbk IMPC Tama Indonesia Tbk MKTR PT Menthobi Karyatama Raya Tbk MLIA PT Mulia Industrindo Tbk TPMA PT Trans Power Marine Tbk TRGU PT Cerestar Indonesia Tbk VTNY PT Venteny Fortuna International Tbk Daftar 109 emiten yang pindah ke ACST Development Board PT Acset PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk ADMG PT Polychem Indonesia Tbk AGII PT Samator Indo Gas Tbk ANJT PT Austindo Nusantara Jaya APEX Tbk PT Apexindo Pratama Duta Tbk APLI PT Asiaplast Industries Tbk ARCI Dayin Mitra Tbk ASJT PT Asuransi Jasa Tania Tbk ASLI PT Asri Karya Lestari Tbk ATIC PT Anabatic Technologies Tbk Baby pt multitrend indo tbk bapa pt bekasi asri pemula tbk bata pt bata shoes tbk bbmd pt banc mestika dharma tbk bbrm pt nasional nasional bina raya tbk bm Permata tbk bptr pt batavia Prosperindo Trans Tbk BRAM         PT Indo Kordsa Tbk CAMP         PT Campina Ice Cream Industry Tbk CEKA           PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CITY PT Natura City Developments Tbk PT Natura City Developments RA PT Cisadane Sawit Raya Tbk DART PT Duta Anggada Realty Tbk DEPO PT Caturkarda Depo Gedung Tbk DGIK PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DNAR PT Bank Oke Indonesia Tbk DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DSFI PT Dharma Dharma d. Tbk DVLA PT DARYA-VARIA LABORATORY Tbk Dyan PT Dyandra Media International Tbk Ekad PT Ekadharma International Tbk GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk Ghon PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk GPRA PT Perdana Gapura Gapura Gapura Gapura Gapura Prima Tbk Finance Tbk HMSP PT HM Sampoerna Tbk           PT Indonesia Pondasi Raya Tbk IFII PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk IMJS PT Indonesia Pondasi Raya Tbk IFII PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk IMJS jaya Internasional Tbk INDR PT Indo-Rama Synthetics Tbk INDS PT Indospring Tbk INOV PT Inocycle Technology Group Tbk IPCM PT Jasa Armada Indonesia Tbk IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk JAWA PT Jaya Agra Wattie Tbk JRPT PT Jaya Real Property Tbk KAEF KE Den Triasmitra Tbk KICI PT Kedaung Tbk INOV NO PT Kino Indonesia Tbk KOBX PT Kobexindo Tractors Tbk PIMPIN PT Logindo Samudramakmur Tbk LINK PT Link Net Tbk LPGI PT Lippo Assicurazioni Generali Tbk MBTO PT Martina Berto Tbk MDKI PT Emdeki PT Mahkota Group Tbk MLPT PT Multipolar Technology Tbk MRAT PT Mustika Ratu Tbk MSKY PT MNC Sky Vision Tbk NIKL PT Pelat Timah Nusantara Tbk NOBU PT Bank Nationalnobu Tbk NPGF PT Nusa Palapa Gemilang Tbk NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk NZIA PT Bima Sakti Pertiwi Tbk PBSA PT Paramita Bangun Sarana Tbk PEHA PT Phapros Tbk PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PMMP PT Bench Mitra Multiperdana Tbk PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk PPRE PT PP Presi Tbk PTIS PT Indo Straits Tbk PT Roda Vivate bk RELI PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk ROTI PT Nippon Indosari Corpindo TBK SCCO PT Suprem Cable Manufaktur dan Perdagangan TBK SDPC PT MILLENIM PHARMA bk TLDN PT Teladan Prima Agro Tbk TRIN PT Perintis Triniti Properti Tbk TRJA PT Transkon Jaya Tbk TRST PT Trias Sentosa Tbk PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk WIFI PT Solusi Sinergi Digital Tbk WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk WOMF PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel