Bisnis.com, JAKARTA – Mulai tahun 2024, perbankan Indonesia akan terus rajin memperkuat ekosistem transaksi melalui aplikasi mobile banking.

Berdasarkan data Bank Indonesia, per April 2024, nominal transaksi perbankan digital tumbuh sebesar Rp5.340,92 triliun atau 19,08% year-on-year. 

Di sisi perbankan, peningkatan mobile banking setidaknya mempunyai dua dampak, yaitu pertumbuhan keuntungan melalui kemudahan pembukaan rekening dan kemungkinan peningkatan pendapatan komisi yakni pendapatan dari biaya.

Saat ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Alias ​​​​​​BSI (BRIS) juga mengabarkan sedang dalam proses pengembangan aplikasi super BSI Mobile yang akan mengantarkan era perbankan digital. 

Saat ini, perusahaan tersebut sedang mengajukan proses perizinannya ke Bank Indonesia (BI). CEO BSI Hery Gunardi mengatakan, pengembangan aplikasi BSI Super saat ini sedang dalam tahap pengujian internal. 

“Kalau iya, masuk ke lokasi demo, pakai sambil jalan untuk minta izin,” ujarnya dalam jumpa pers sidang RUPST beberapa waktu lalu (17/5/2024). 

Dia menjelaskan, izin tersebut masuk ke BI karena terkait dengan sistem pembayaran platform digital. “Mudah-mudahan tahun ini disetujui dan nanti kita punya permohonan yang bagus,” ujarnya. 

Sementara itu, pada platform digital seluler BSI saat ini, BSI telah menjangkau 6,7 juta pengguna pada Maret 2024, naik 29,35% year-on-year (y-o-y). BSI Mobile juga mencatatkan total 118,5 juta transaksi dengan volume transaksi hingga Rp 145,1 triliun. 

Jumlah nasabah yang membuka rekening secara online mencapai 93,6% dari nasabah baru BSI pada Maret 2024. 

Terlepas dari rencana bisnis bank BSI, empat bank jumbo saat ini menduduki posisi terdepan dalam akuisisi pengguna aplikasi mobile banking. Lantas, bank mana yang penggunanya paling banyak?

1. KHAWATIR

Berdasarkan jumlah pengguna mobile banking di Grup Bank Jumbo, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengungguli bank lain dengan 33,5 juta pengguna mobile banking pada kuartal I 2024.

Jumlah pengguna BRImo tumbuh 30,3% year-on-year, dengan 25,7 juta pengguna pada kuartal pertama tahun 2023.

Sejalan dengan pertumbuhan pengguna, jumlah transaksi meningkat signifikan menjadi 969,6 juta transaksi pada tiga bulan pertama tahun 2024, meningkat 55,2% dibandingkan sebelumnya 624,7 juta. Sementara nilai transaksi mobile banking BRI mencapai Rp1.251,1 triliun pada kuartal I 2024, naik 41,8% year-on-year dari sebelumnya Rp881,8 triliun.

Sementara tingkat penetrasi BRImo mencapai 40,8% dari 32,4% pada tahun sebelumnya. FYI, tingkat penetrasi Brim hanya berasal dari total nasabah perbankan sekitar 82,2 juta per Maret 2024.

Dengan perolehan laba BRImo, maka fee based income yakni pendapatan perseroan berdasarkan komisi pada kuartal I 2024 sebesar Rp738,3 miliar, naik 23,8% dari sebelumnya Rp596,1 miliar.

2. BCA

Menyusul BRI, BBCA melaporkan pada kuartal pertama tahun 2024 jumlah pengguna mobile banking BCA sebanyak 30,8 juta per Maret 2024, naik 9% dari tahun sebelumnya sebanyak 28,3 juta.

Kemudian volume transaksi digital yang mencakup mobile dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar, meningkat 24% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,8 miliar. Sementara itu, total nilai transaksi mobile dan internet banking mencapai Rp6,586 triliun, naik 12% year-on-year. 

Saat ini, jumlah pengguna BCA akan mencapai 31,3 juta pada Maret 2024 atau tumbuh 7% per tahun. 

3. Mandiri

Peringkat ketiga ditempati oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan 24 juta pengguna mobile banking pada kuartal pertama tahun 2024, naik 39% dibandingkan tahun lalu. 

Darmawan Junaidi, CEO Bank Mandiri, menjelaskan aplikasi Super Livin’ Mandiri mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I 2024, tumbuh secara year-on-year sebesar 41,7%.

Sementara nilai transaksi Livin’ Mandiri mencapai Rp 921 triliun pada kuartal I 2024, juga meningkat 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

“Kehadiran Livin’ by Mandiri berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan non-bunga perseroan yang tercermin dari fee based income Mandiri sebesar Rp557 miliar atau meningkat 25,5% year-on-year. waktu lalu.

Sedangkan layanan super platform digital grosir Kopra by Mandiri secara konsisten berhasil menjadi market leader transaksi digital grosir dengan menangani transaksi sebesar Rp 4773 triliun pada kuartal I 2024. 

Selain itu, pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri juga meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir menjadi 200.000 pengguna pada akhir Maret 2024, dengan 93% giro dikontribusi oleh pengguna Kopra by Mandiri.

4.BNI

Sedangkan BNI sendiri sedang menemui jalan buntu. BNI melaporkan 16,9 juta pengguna mobile banking per Maret 2024, meningkat 18,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14,3 juta.

Kemudian, frekuensi transaksi mobile banking BNI pada triwulan I 2024 meningkat 53,9% year-on-year menjadi 318 juta transaksi dari sebelumnya 207 juta transaksi. 

Dari sisi nilai transaksi, BNI Mobile mencapai Rp347 triliun, naik 35,9% year-on-year dari sebelumnya Rp255 triliun. Rata-rata jumlah transaksi harian mencapai Rp3,49 juta pada Q1 2024, naik 63,1% year-on-year dari 2,14 juta pada Q1 2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel