Bisnis.com, Jakarta – Ramalan terbaru PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk terhadap kinerja keuangan emiten teknologi tersebut. (GOTO) Q2/2024.

Jimmy Polus, kepala riset Sucor Securitas, menjelaskan anjloknya pendapatan pasca bubarnya Tokopedia. Namun menurutnya biaya operasional GOTO juga akan berkurang.

“Oleh karena itu, sebaiknya investor dan lini bisnis fintech fokus pada layanan on-demand [ODS] yang saat ini menjadi bisnis inti,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).

Menurut Jimmy, GOTO harusnya memberikan perbandingan apple-to-apples antara Q2/2023 dan Q2/2024. Hal ini dimungkinkan karena angka kuartal II/2023 harus disesuaikan dengan mengecualikan Tokopedia.

“Kami melihat banyak tantangan bagi e-commerce di Indonesia, seperti melemahnya daya beli masyarakat dan normalisasi periklanan.

Sucor Securitas prihatin dengan kemampuan GOTO untuk mengembangkan bisnis ODS dan mempertahankan pangsa pasarnya. Pasalnya persaingan masih ketat dan posisi perusahaan sedang merugi khususnya dari bisnis fintech.

Sementara itu, Sucor Securitas belum mengubah rekomendasi GOTO atau wait and see untuk saham tersebut.

Berdasarkan laporan Bloomberg, perkiraan pendapatan tiga bulan GOTO untuk kuartal II 2024 adalah Rp 3,43 triliun. Penerimaan ini lebih rendah 3,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 3,55 triliun.

Konsensus juga memperkirakan rugi bersih tiga bulan GOTO pada kuartal II-2024 akan melebar menjadi Rp529,78 miliar dari sebelumnya rugi Rp3,29 triliun secara tahunan. 

GoTo Gojek Tokopedia akan mengumumkan hasil keuangan kuartal kedua tahun 2024 pada 30 Juli 2024. GOTO kemudian akan mengadakan conference call untuk membahas hasil kuartal kedua tahun 2024.

Disclaimer: Berita ini bukan merupakan bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA