Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global diperkirakan akan stabil pada minggu depan antara 6 Mei 2024 hingga 10 Mei 2024 menyusul rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Jumat (5 Maret 2024), harga emas spot mengalami penyesuaian sebesar 0,09% atau 2,09 poin menjadi $2,301,74 per troy ounce. Harga emas kontrak Comex Juni 2024 juga turun tipis 0,04% atau 1 poin menjadi USD 2.308,60/troy ounce.
Data dari Nonfarm Payrolls AS menunjukkan penambahan 175.000 pekerjaan baru, di bawah perkiraan Trade Center sebesar 238.000 dan jauh di bawah angka sebelumnya sebesar 315.000. Di sisi lain, tingkat pengangguran meningkat sebesar 3,9%, melebihi perkiraan sebesar 3,8%.
Analis komoditas Lukman Leong mengatakan, sentimen utama adalah data perekonomian AS, terutama terkait pertumbuhan harga atau inflasi karena akan mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed. Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga mempengaruhi harga emas.
Alasan lainnya adalah perkembangan geopolitik di Timur Tengah, ujarnya kepada Bisnis, Minggu (5 Mei 2024). Harga emas cenderung terkonsolidasi setelah mengalami penurunan tajam akibat situasi pelonggaran di Timur Tengah.
Mengenai suku bunga, pada tanggal 1 Mei 2024, Federal Reserve Bank Amerika Serikat memutuskan di FOMC untuk mempertahankan suku bunga utama pada 5,25% hingga 5,5%. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) tiba-tiba menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% pada rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada April 2024.
“Suku bunga BI sendiri tidak akan berdampak pada harga emas, sedangkan prospek suku bunga The Fed akan terus memberikan tekanan pada harga emas,” jelasnya.
Menurut Lukman, kecenderungan harga emas diperkirakan akan terkonsolidasi pada sesi perdagangan pekan depan karena tidak adanya data-data penting perekonomian dari AS.
“Harga emas diperkirakan berfluktuasi antara $2.275 dan $2.350 per troy ounce pada sesi perdagangan minggu depan,” ujarnya.
Sentimen harga emas juga didorong oleh data bisnis di sektor jasa. Laporan Non-Manufaktur ISM dalam Bisnis didasarkan pada data yang dikumpulkan dari manajer pembelian dan pasokan secara nasional.
Sementara itu, harga emas naik menjelang data tersebut karena angka aktual sebesar 49,4 berada di bawah perkiraan sebesar 51,8.
Laporan ketenagakerjaan memicu spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Menurut alat CME FedWatch, para pedagang melihat dua dari tiga peluang bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September.
“Sekarang ada kemungkinan 61% hal ini terjadi pada bulan September,” katanya.
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel