Bisnis.com, JAKARTA – Masa depan saham PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) diperkirakan akan semakin tumbuh di masa depan seiring dengan langkah perseroan yang ingin meningkatkan kinerja ekspornya.

DRMA naik 0,92% ke Rp 1.095 per saham pada penutupan perdagangan hari ini (9/2/2024), menurut RTI Business. Meski demikian, harga saham DRMA masih berada di zona merah dengan penurunan year-to-date (ytd/ytd) sebesar 22,89%.

Begitu pula dengan saham AUTO yang menguat 3,17% ke Rp 2.280 pada perdagangan hari ini. Namun harga saham AUTO turun 3,39%.

Menurut Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda, kinerja emiten suku cadang mobil seperti DRMA dan AUTO akan membaik pada paruh kedua tahun 2024, didorong oleh strategi baru untuk meningkatkan kinerja keuangan seperti ekspor.

Selain itu, saham-saham produsen suku cadang mobil dapat memperkuat sentimen positif terkait penurunan suku bunga utama. “Penurunan suku bunga The Fed yang diikuti penurunan suku bunga Bank Indonesia menjadi peluang bagi emiten suku cadang mobil,” kata Vicky Business, Senin (9/2/2024).

Meski begitu, masih ada tantangan dalam meningkatkan stok pembuat suku cadang mobil tersebut. “Persaingan yang ketat, ketidakpastian perekonomian global, dan tingginya suku bunga membebani permintaan sepeda motor sehingga berdampak pada emiten suku cadang mobil,” kata Vicky.

DRMA merekomendasikan perdagangan Beli dengan target harga Rp 1.140 per saham. Sedangkan AUTO menawarkan pembelian dengan target harga Rp 2380 pada perdagangan.

Strategi penargetan ekspor

Pada saat yang sama, kedua emiten tersebut sedang mempersiapkan strategi ekspornya. Misalnya saja DRMA yang menargetkan ekspor sepeda motor listrik roda tiga terbarunya, PowerAce Triex EV, ke kawasan Timur Tengah.

Pekan lalu, Kamis (29/8/2024), perseroan resmi meluncurkan produk sepeda motor listrik roda tiga PowerAce Triex EV di pabrik Dharma Polimetal Cikarang, Jawa Barat. 

Yosaphat Simanjuntak, Direktur DRMA, mengatakan perseroan berencana mengekspor produk sepeda motor listrik roda tiga ke negara-negara Timur Tengah untuk pertama kalinya pada tahun 2025. Menurut dia, penyebabnya adalah kuatnya perekonomian dan tingginya pendapatan per kapita negara-negara Timur Tengah.

“Tahun depan rencananya kita ekspor ke Timur Tengah yang rata-rata pendapatannya tinggi, mereka menganggap sepeda motor listrik murah dengan harga segini,” kata Yosaphat pekan lalu (29/08/2024) saat ditemui di pabrik DRMA Cikarang.

Pada saat yang sama, AUTO menyasar pasar ekspor yang potensial, khususnya Asia dan Afrika. Direktur Astra Otoparts Tjahyadi Martogi Siahaan mengatakan perseroan aktif memantau pasar potensial untuk mendorong kinerja ekspor ke depan. Selain itu, situasi geopolitik saat ini juga mempengaruhi aktivitas AVTO.

“Tantangan geopolitik tentu akan mempengaruhi bisnis kami, namun hal ini bisa kita mitigasi agar bisnis ekspor tetap tumbuh,” ujarnya pada Pubex Live 2024 yang digelar secara online pekan lalu (30/08/2024).

Menurut Martogi, dalam situasi seperti ini, Asia merupakan pasar potensial bagi kinerja ekspor perseroan. Anehnya, mayoritas pasar ekspor AUTO saat ini masih terkonsentrasi di Asia dan Eropa, dimana bauran penjualannya 10-15% dari sisi produksi dan perdagangan.

Berdasarkan kinerja keuangan, DRMA membukukan kinerja negatif pada semester I 2024. Pendapatan bersih DRMA naik 31,46% year-on-year menjadi Rp 237,06 miliar pada tahun yang berakhir 30 Juni 2024 dibandingkan Rp 345,85 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Pendapatan Bersih DRMA Menurun Pendapatan penjualan bersih perseroan turun 6,75% year-on-year menjadi Rp2,55 triliun menjadi Rp2,74 triliun.

AUTO meraih pendapatan bersih sebesar Rp 1,01 triliun, meningkat 26,48% di 1H2024. Di sisi lain, pendapatan AUTO turun tipis 2% menjadi Rp9,19 triliun.

_______

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA