Bisnis.com, JAKARTA – Bagikan kiprah PT Astra International Tbk. (ASII) dinilai sukses di masa depan setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham ASII menguat 3,45% ke Rp 5.250 per saham pada perdagangan hari ini, Rabu (18/9/2024). Harga saham ASII naik 4,48% dalam sepekan dan 2,44% dalam sebulan.

Saham ASII juga menjadi salah satu yang paling banyak diperdagangkan di pasar saham pada perdagangan hari ini dengan nilai transaksi Rp 643 miliar.

Kenaikan harga saham ASII disebabkan oleh keputusan BI yang memangkas suku bunga. Berdasarkan Rapat Direksi (RDG) BI periode 17-18 September 2024, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 poin menjadi 6%. Ini merupakan penurunan suku bunga pertama sejak Februari 2021.

Chief Market Officer Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan, suku bunga acuan memberikan katalis positif bagi ASII.

Nafan mengatakan kepada Bisnis, Rabu (18/9/2024): “Penurunan suku bunga acuan memberikan manfaat menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan permintaan kredit serta mendorong penjualan produk mobil.”

Nafan merekomendasikan tambahan beli ASII dengan target harga hingga Rp 6.275 per saham.

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda juga mengatakan distributor mobil seperti ASII berpeluang meningkatkan kinerja keuangan dan berbagi kinerja pada paruh kedua tahun 2024, mengingat adanya sentimen positif terhadap kemampuan penurunan suku bunga.

“Meningkatkan minat dapat mendongkrak kinerja operator mobil agar sahamnya kembali menarik dan menarik investor,” ujarnya.

Selain penurunan suku bunga, sentimen positif lainnya antara lain rencana baru untuk mencapai kinerja yang lebih baik, kemungkinan pemulihan ekonomi, kredit mobil yang terjangkau, dan peningkatan minat konsumen terhadap kendaraan.

Ia merekomendasikan perdagangan Beli di ASII dengan target harga Rp 5.300 per saham.

Sementara itu, Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan di pasar mobil, banyak faktor yang dapat mempengaruhi penjualan, termasuk suku bunga.

“Suku bunga cenderung berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian konsumen. Ini bisa mempengaruhi permintaan,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu (13/9/2024).

Dalam kasus pembiayaan jasa keuangan dari kombinasi pinjaman bank dan obligasi, pergerakan suku bunga mempengaruhi biaya keuangan perusahaan.

Namun biasanya dampak bunga terhadap operasional suatu perusahaan tidak langsung terasa, melainkan efek tertunda, kata Boy.

_______

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel