Bisnis.com, Jakarta – Sejumlah bank jumbo di Indonesia semakin agresif mengembangkan jaringan digital melalui aplikasi super atau super apps.

Tercatat, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Madhya Asia Tbk. (BBCA) sudah memiliki Super App sendiri. Baru-baru ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga meluncurkan Wonder melalui BNI Super App pada pekan lalu.

Direktur Utama BNI Royk Tumilar menjelaskan peluncuran Wonder by BNI merupakan bagian dari transformasi BNI untuk memperkenalkan inovasi pada aplikasi perbankan.

Sebelumnya, BNI memiliki platform digital bernama BNI Mobile Banking. Namun, platform tersebut akan digantikan oleh Wonder dalam waktu dekat.

“[BNI Mobile Banking] harus di-shutdown paling lambat dalam jangka waktu 6 bulan. Kedua platform tersebut tidak akan kami gunakan. Saat ini masih ada dua yang berjalan, namun suatu saat BNI Mobile Banking harus di-shutdown,” kata Royk. tim media. Peluncuran Wonder by BNI pada Jumat (5/7/2024).

Aplikasi BNI Super ini dilengkapi dengan fungsi keuangan tiga dimensi seperti transaksi, wawasan, dan pertumbuhan. Fungsi transaksi mendukung kebutuhan finansial nasabah secara real time dengan layanan seperti transfer domestik, pembayaran tagihan, dan pengaturan rencana transfer.

Fitur Insights memungkinkan nasabah memantau dan menganalisis riwayat keuangannya. Sementara itu, Growth berfokus pada perencanaan masa depan dengan menawarkan berbagai produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan klien seperti investasi dan tabungan.

Berjuang demi keuntungan dengan Super App

Bank jumbo lain sudah mengembangkan super apps sebelum BNI. Bank Mandiri misalnya, telah lama menjadi Livin by Mandiri yang memiliki berbagai fitur unggulan mulai dari tabungan, investasi, pembayaran hingga pucat.

Aquarius Rudianto, Direktur Network and Retail Banking Bank Mandiri, mengatakan Bank Mandiri terus melakukan inovasi dalam pengembangan Super App-nya. Baru-baru ini Bank Mandiri memperkenalkan solusi kepemilikan rumah bagi nasabah melalui fasilitas Livin’ KPR.

Melalui fasilitas baru ini, nasabah dapat mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam satu aplikasi. “Fasilitas Livin’ CPR ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan,” kata Aquarius.

Dengan super app tersebut, Bank Mandiri mencatat 24 juta nyawa pengguna Mandiri pada kuartal I 2024 atau tumbuh 39% year-on-year. Livin’ by Mandiri mampu menangani 846 juta transaksi pada kuartal pertama tahun 2024, meningkat 41,7% year-on-year.

Sementara nilai transaksi Livin melalui Mandiri mencapai Rp 921 triliun pada kuartal I 2024 juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 27,4%.

Seperti halnya Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga punya super app bernama BRImo.

Direktur Pendanaan dan Distribusi Ritel BRI Andrijanto mengatakan BRI juga terus mengembangkan Super App-nya. Misalnya saja BRI yang memperluas layanan pembayaran lintas negara menggunakan QRIS di Singapura melalui aplikasi BRImo Super.

“QRIS Cross-Border merupakan layanan pembayaran yang memungkinkan pengguna BRImo melakukan pembayaran di luar negeri. “Dengan fasilitas ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi internasional tanpa perlu repot melakukan konversi mata uang,” ujarnya.

BRI melaporkan 33,5 juta pengguna BRImo pada kuartal pertama tahun 2024, tumbuh 30,3% year-on-year. Sejalan dengan pertumbuhan pengguna, jumlah transaksi meningkat 55,2% menjadi 969,6 juta transaksi pada tiga bulan pertama tahun 2024.

Sementara nilai transaksi BRImo mencapai Rp1.251,1 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 41,8% dari sebelumnya Rp881,8 triliun.

Sedangkan PT Bank Madhya Asia Tbk. (BBCA) juga telah mengembangkan MyBCA Super App dan meluncurkan produk terbaru seperti produk Pelator. Selain itu, BCA melengkapi platform digitalnya dengan layanan investasi atau pengelolaan kekayaan. 

Direktur BCA Santoso mengatakan, untuk pucat, BCA fokus meningkatkan nilai tambah yang dapat diberikan kepada nasabah.

“Produk Paylater BCA ini merupakan produk tambahan bagi nasabah yang ingin menikmati barang yang dibelinya namun membayar dengan mencicil. Jadi kami tidak punya target khusus, tapi kami ingin terus meningkatkan manfaatnya,” ujarnya. Bisnis.

Ia mengatakan, fitur-fitur baru akan diperkenalkan di MyBCA ke depannya. Sayangnya, Santoso tak merinci lebih lanjut. “Nanti tentu ada [fasilitas baru] dan akan dilakukan kajian,” ujarnya. 

Dari segi kinerja, BCA melaporkan 30,8 juta pengguna mobile banking pada kuartal pertama tahun 2024, naik 9% dari sebelumnya 28,3 juta.

Kemudian, volume transaksi digital, termasuk mobile dan online banking BCA, mencapai 7,2 miliar, naik 24% dari tahun sebelumnya sebesar 5,8 miliar. Sementara itu, total nilai transaksi mobile dan online banking mencapai Rp6.586 triliun, naik 12% year-on-year.

Sementara itu, sebelum Wonder diluncurkan, BNI memiliki 16,9 juta pengguna mobile banking per Maret 2024, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 18,5% (y/y).

Setelah itu, jumlah frekuensi transaksi mobile banking BNI meningkat 53,9% year-on-year menjadi 318 juta pada kuartal I-2024.

Dari sisi nilai transaksi, BNI Mobile Banking mencapai Rp347 triliun, meningkat 35,9% dari sebelumnya Rp255 triliun. Rata-rata jumlah transaksi harian mencapai Rp3,49 juta pada Q1 2024, naik 63,1% dibandingkan sebelumnya sebesar 2,14 juta pada Q1 2023.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel