Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyebut kendaraan listrik masih memiliki ruang untuk perbaikan karena pangsa pasarnya belum mencapai 10% penjualan domestik pada semester I 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan kendaraan listrik meningkat 59,97% menjadi 36.053 unit pada semester I/2024 dari 22.536 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah produk elektronik sebanyak 36.053 unit tersebut merupakan 8,83% dari total penjualan dalam negeri sebanyak 408.012 unit pada semester I/2024.
“Masih banyak ruang untuk pertumbuhan. Apalagi modelnya akan mengarah ke sana,” kata Anton Jimmy Suwandy, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM), kepada Bisnis, Selasa (16/7/2024).
Sementara jika melihat Toyota, tercatat produk listrik pada semester I/2024 mencapai 12.878 unit, meningkat 18,67% dari 10.818 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari model bZ4x, kandungan battery electric vehicle (BEV) mencapai 15 unit, dan produk gabungannya mencapai 12.823 unit.
Dari produk hybrid, model Kijang Innova Zenix HEV menjadi model terlaris sebanyak 9329 unit. Berikutnya Yariss Cross HEV sebanyak 2.074 unit dan Alphard Hybrid sebanyak 1.075 unit.
Prestasi ini juga berarti Toyota masih menjadi pemimpin pasar mobil listrik di Indonesia, ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan kerja sama seluruh merek, pemangku kepentingan, dan otoritas regulasi akan meningkatkan pasar listrik di Indonesia.
Pemerintah juga diperkirakan harus memberikan kebijakan untuk mempromosikan produk mobil yang dapat mengurangi emisi dan meningkatkan industri mobil dalam negeri.
“Pada saat yang sama, hal ini memberikan kesempatan kepada banyak orang untuk membantu mengurangi emisi karbon dalam perjalanan sehari-hari mereka,” katanya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel