Bisnis.com, Jakarta – Bill Gates, pendiri Microsoft dan salah satu tokoh paling berpengaruh di industri teknologi, menjadi orang terkaya di dunia selama 18 tahun. 

Ia dikenal karena ketajaman bisnisnya dan gaya manajemen keuangannya yang unik. Setelah putus kuliah pada usia 19 tahun, Gates mendirikan Microsoft bersama Paul Allen, mengubahnya dari startup kecil menjadi raksasa teknologi global.

Dari tahun 1995 hingga 2017, Gates menduduki puncak daftar orang terkaya di dunia versi Forbes selama 18 dari 23 tahun. 

Kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mencerminkan kemampuannya untuk mengumpulkan dan mempertahankan kekayaan serta mengembangkannya dalam jangka panjang meskipun terjadi fluktuasi pasar dan tantangan ekonomi.

Inti dari filosofi keuangan Gates adalah pelajaran yang tampaknya kontradiktif yang diamati dalam artikel CNBC tahun 2021 oleh penulis dan psikolog Morgan Housel, bahwa Gates “menabung seperti orang yang pesimis, dan berinvestasi seperti orang yang optimis.”

Pernyataan ini menggambarkan pendekatannya yang seimbang terhadap pengelolaan uang, yang merupakan dasar kesuksesannya. Simpan sebagai kekecewaan

Contoh pendekatan pesimistis Gates terhadap penghematan berasal dari praktik yang diterapkan pada masa-masa awal Microsoft.

Dia bersikeras untuk selalu menyimpan cukup uang di bank untuk menopang perusahaan selama 12 bulan, bahkan jika pendapatannya turun menjadi nol.  

Strategi konservatif ini memastikan kelangsungan hidup Microsoft selama potensi gangguan dan memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan.

Hal ini pun ia lakukan karena kepeduliannya terhadap karyawannya. Ia mengaku selalu khawatir karena orang yang bekerja padanya lebih tua darinya dan memiliki anak serta keluarga. Jadi Gates selalu bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka tidak dibayar.  Berinvestasilah seperti Optimisme

Sambil mempertahankan pendekatan pesimistis terhadap tabungan, Gates mendukung optimisme dalam berinvestasi.  Dia percaya pada potensi pasar dan teknologi dalam jangka panjang, jadi dia berani bertaruh dan akhirnya membuahkan hasil.  

Pandangan optimis ini mendorong inovasi dan ekspansi Microsoft, sehingga berkontribusi pada posisi dominannya dalam industri teknologi.

Pendekatan Gates didasarkan pada pemahaman mendalam tentang dinamika pasar. Ia percaya bahwa pertumbuhan jangka panjang adalah fenomena normal, sementara kemunduran jangka pendek tidak bisa dihindari. 

Dengan bersiap menghadapi tantangan saat ini (pessimisme) sambil tetap yakin akan pertumbuhan di masa depan (optimisme), Gates mengembangkan strategi yang tidak biasa untuk menciptakan kesuksesan yang berkelanjutan. Tips menerapkan pola pikir Gates dalam mengelola keuangan pribadi:

1. Bangun dana darurat: Hemat biaya hidup 3-6 bulan, bersiap menghadapi tantangan tak terduga.

2. Berinvestasi untuk jangka panjang: Sekalipun pasar berfluktuasi, tetap percaya pada potensi pertumbuhan jangka panjang dari investasi yang terdiversifikasi.

3. Menyeimbangkan risiko dan keselamatan: Saat mengambil risiko yang telah diperhitungkan terhadap pembangunan, pastikan ada “jaring pengaman” untuk menghadapi badai jangka pendek.

4. Jangan berhenti belajar: Terus pelajari pasar keuangan dan peluang yang muncul, sesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan.

5. Bersiaplah menghadapi kemungkinan terburuk, namun tetap berharap yang terbaik: Buatlah rencana yang realistis sambil berupaya mencapai tujuan finansial yang ambisius.

Filosofi keuangan Bill Gates menawarkan pelajaran berharga dalam menyeimbangkan kehati-hatian dan ambisi. Strategi seimbang inilah yang menjadi kunci kesuksesan Bill Gates.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel