Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkapkan, strategi peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia Emas. 

Head of Risk and Compliance Prudential Indonesia, Maria Rosalinda mengatakan, untuk memperkuat inklusi asuransi pada tahun 2024, pihaknya akan fokus pada edukasi terhadap penyandang disabilitas. Selain itu, Maria menjelaskan pihaknya juga proaktif melakukan inisiatif edukasi keuangan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil seperti Sumenep di Madura, Lombok Utara, dan Halmahera Barat.

Jadi, kata Maria, Prudential Indonesia juga menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pengambil kebijakan, termasuk literasi keuangan bagi anak sejak dini. 

“Sejak tahun 2017, Prudential Indonesia telah menerapkan kurikulum Cha-ching yang mengajarkan dasar-dasar pengelolaan keuangan kepada siswa berusia 7-12 tahun. Hingga saat ini, inisiatif tersebut telah menjangkau lebih dari 230.635 siswa sekolah dasar dan 7.000 guru,” kata Maria kepada Bisnis. dikutip pada Minggu (13/10/2024).

Seperti diketahui, pemerintah telah menciptakan visi besar menuju Indonesia Emas 2045. Semua sektor digabungkan, termasuk sektor asuransi. Dalam agenda besar tersebut ditargetkan pada tahun 2027 penetrasi asuransi di Indonesia mencapai 3,2% dan kepadatan asuransi sebesar Rp 2,4 juta per penduduk.

Sedangkan pada tahun 2023, penetrasi asuransi tetap sebesar 2,59% dengan kepadatan Rp1,94 miliar.

Secara definisi, penetrasi asuransi adalah tingkat premi industri asuransi relatif terhadap nilai produk domestik bruto (PDB). Dibandingkan negara maju, penetrasi asuransi Indonesia masih tertinggal jauh. Misalnya Amerika Serikat 12,40%, Singapura 11,40%, atau Inggris 11,30%. María menjelaskan, asuransi juga berperan penting dalam perekonomian nasional.

“Visi ini adalah kunci untuk mempersiapkan ikatan demografi Indonesia menuju kesuksesan di masa depan, memungkinkan individu dan keluarga mencapai impian mereka sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan nasional,” kata Maria. 

Tantangan utama penetrasi asuransi yang masih kecil adalah cakupan dan literasi asuransi di Indonesia yang masih minim. Untuk itu, pemerintah membuat program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Intensifikasi). 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel