Bisnis.com, XAKARTA – Beberapa emiten ritel melaporkan laba beragam pada semester I 2024. Keuntungan dari pengelola jaringan gerai Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) naik, namun keuntungan banyak emiten Grup MAP turun.

Laporan keuangan menunjukkan laba AMRT meningkat 12,89% year-on-year (YoY) pada kuartal II 2024 menjadi Rp 1,86 triliun. PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) dan Alfamidi juga meningkatkan laba sebesar 16,65% year-on-year menjadi Rp 303,4 juta.

PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) melaporkan peningkatan laba sebesar 23,08% year-on-year menjadi Rp 568,27 juta pada Q2 2024.

PT Aspiración Vida Indonesia Tbk. (ACES) membukukan laba Rp 365,76 miliar pada semester I 2024, naik 20,94% year-on-year.

Emiten pengelola Ramayana Department Store, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) membukukan peningkatan laba sebesar 0,48% dibandingkan tahun lalu, meskipun tidak terlalu besar, menjadi Rp 247,86 miliar.

Faktanya, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) berhasil membalikkan kerugian 2Q2023 sebesar Rp42,84 miliar menjadi laba 2Q23 sebesar Rp59,63 miliar.

Emiten ritel lainnya PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) melaporkan peningkatan laba sebesar 22,92% year-on-year menjadi Rp 162,16 juta pada paruh pertama tahun 2024.

CEO HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan kinerja pendapatan HERO terutama didorong oleh laba bersih yang meningkat 4% year-on-year menjadi Rp 2,25 miliar pada semester pertama tahun 2024.

Laba yang dibukukan selama periode ini juga dipengaruhi oleh keuntungan pengalihan bisnis supermarket Hero dan properti non-inti, kata Hadrianus beberapa waktu lalu dalam keterangan tertulisnya.

Berbagai alamat grup MAP

Meski demikian, banyak emiten ritel Grup MAP yang mengalami penurunan laba. PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), misalnya, mengalami penurunan laba bersih 11,4% year-on-year menjadi Rp 899,33 miliar pada paruh pertama tahun 2024.

Meski begitu, Vice President Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group, Ratih D. Gianda, mengatakan perseroan melihat pertumbuhan penjualan pada kuartal II-2024, baik secara triwulanan maupun tahunan.

Hasil tersebut diraih MAPI meski lebaran tahun ini jatuh pada bulan Maret. Pada kuartal kedua tahun 2024, MAPI melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 13,2% year-on-year menjadi Rp9,2 triliun dari Rp8,1 triliun.

“Hasil perusahaan menunjukkan permintaan yang terus berlanjut dari pelanggan kami, terutama selama liburan bulan Juni,” ujarnya dalam keterangan resminya.

Peta aktif PT Adiperkasa Tbk. (MAPA) juga mengalami penurunan laba sebesar 9,39% year-on-year menjadi Rp 586,44 miliar pada semester pertama tahun 2024. 

Bahkan, pengelola jaringan kopi Starbucks, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) membukukan kerugian sebesar Rp50,11 miliar pada triwulan II 2024, membalikkan arah kondisi laba pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp52,63 miliar.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, kinerja keuangan emiten ritel tumbuh terutama karena masih stabilnya permintaan domestik.

Namun Grup MAP mencatatkan penurunan hasil keuangan akibat sentimen negatif. “[Keuntungan] MAP Group terimbas aktivitas boikot terkait dinamika di Timur Tengah,” kata Nafan kepada Bisnis.com, Selasa (8/6/2024).

Aksi boikot tersebut berdampak pada hasil keuangan salah satu emiten yakni MAPB selaku pengelola jaringan kopi Starbucks.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel